Bank Jatim Catatkan Laba Bersih Terbesar di Antara BPD
loading...
A
A
A
Di samping itu, pada 2024 Bank Jatim juga aktif dalam penyaluran CSR di beberapa bidang. Seperti CSR bidang pendidikan telah tersalurkan sebesar Rp2,76 miliar, bidang kesehatan sebesar Rp3,93 miliar, dan kegiatan sosial lainnya sebesar Rp10,24 miliar.
"Kami yakin di 2025 ini peluang bisnis Bank Jatim untuk bertumbuh cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas bisnis Bank Jatim di 2025 akan ditingkatkan secara unorganik melalui sinergi KUB dengan BPD lainnya. Pada 2024, Bank Jatim telah bersinergi dengan Bank NTB Syariah dan di 2025 akan dilanjutkan dengan empat BPD lainnya yang sudah menandatangani Share Holder Agreement (SHA)," tutur Busrul.
Selain itu, dengan berlakunya roadmap BPD 2024-2027 akan memberikan peluang kepada Bank Jatim untuk menjadi anchor/mitra strategis dari BPR/BPRS untuk bersinergi dari sisi bisnis, tata Kelola ataupun hal yang lainnya. Tentu ini menjadikan Bank Jatim memiliki positioning yang lebih besar dalam penguasaan market share.
Kemudian dari seluruh utilitas penggunaan layanan digital Bank Jatim yaitu JConnect juga tak luput dari peningkatan. Busrul menyampaikan, demi mengoptimalkan layanan perbankan untuk daerah yang memiliki potensi bisnis besar, Bank Jatim juga memaksimalkan layanan melalui Agen Jatim. Selain utilitas transaksi perbankan, Agen Jatim ternyata mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan penyaluran kredit utamanya melalui metode referral dengan total agen sebanyak 12.822 agen.
Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono menambahkan, Bank Jatim di 2024 mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka ini sukses melebihi pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya 10,39 persen (YoY) menurut OJK. Komposisi dari kinerja apik tersebut terdiri dari portofolio kredit konsumtif sebesar Rp 34,41 triliun atau meningkat 10,26 persen (YoY) dan portofolio kredit kredit produktif sebesar Rp29,65 triliun atau naik 25,88 persen (YoY).
Sementara itu, dalam menghadapi 2025 dengan tantangan dan peluang potensi yang ada, manajemen Bank Jatim telah menetapkan guidance kinerja di 2025. Untuk aset dan DPK ditargetkan mampu tumbuh 2-3 persen. Kemudian kredit ditargetkan tumbuh 14-16 persen melanjutkan pertumbuhan kredit tahun 2024. Manajemen akan terus berupaya menjaga asset produktif yang ideal dan berkualitas serta dengan pencadangan yang cukup seiring dengan pertumbuhan kredit yang eksponensial dan memastikan seluruh potensi risiko yang mungkin terjadi masih sesuai dengan risk appetite.
Tidak hanya itu saja, Bank Jatim juga akan melanjutkan rencana strategis korporasi yang memberikan dampak bisnis secara linier maupun unorganik seperti KUB, konsolidasi BPR, dan aksi korporasi lainnya.
"Kami yakin di 2025 ini peluang bisnis Bank Jatim untuk bertumbuh cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas bisnis Bank Jatim di 2025 akan ditingkatkan secara unorganik melalui sinergi KUB dengan BPD lainnya. Pada 2024, Bank Jatim telah bersinergi dengan Bank NTB Syariah dan di 2025 akan dilanjutkan dengan empat BPD lainnya yang sudah menandatangani Share Holder Agreement (SHA)," tutur Busrul.
Selain itu, dengan berlakunya roadmap BPD 2024-2027 akan memberikan peluang kepada Bank Jatim untuk menjadi anchor/mitra strategis dari BPR/BPRS untuk bersinergi dari sisi bisnis, tata Kelola ataupun hal yang lainnya. Tentu ini menjadikan Bank Jatim memiliki positioning yang lebih besar dalam penguasaan market share.
Kemudian dari seluruh utilitas penggunaan layanan digital Bank Jatim yaitu JConnect juga tak luput dari peningkatan. Busrul menyampaikan, demi mengoptimalkan layanan perbankan untuk daerah yang memiliki potensi bisnis besar, Bank Jatim juga memaksimalkan layanan melalui Agen Jatim. Selain utilitas transaksi perbankan, Agen Jatim ternyata mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan penyaluran kredit utamanya melalui metode referral dengan total agen sebanyak 12.822 agen.
Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono menambahkan, Bank Jatim di 2024 mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka ini sukses melebihi pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya 10,39 persen (YoY) menurut OJK. Komposisi dari kinerja apik tersebut terdiri dari portofolio kredit konsumtif sebesar Rp 34,41 triliun atau meningkat 10,26 persen (YoY) dan portofolio kredit kredit produktif sebesar Rp29,65 triliun atau naik 25,88 persen (YoY).
Sementara itu, dalam menghadapi 2025 dengan tantangan dan peluang potensi yang ada, manajemen Bank Jatim telah menetapkan guidance kinerja di 2025. Untuk aset dan DPK ditargetkan mampu tumbuh 2-3 persen. Kemudian kredit ditargetkan tumbuh 14-16 persen melanjutkan pertumbuhan kredit tahun 2024. Manajemen akan terus berupaya menjaga asset produktif yang ideal dan berkualitas serta dengan pencadangan yang cukup seiring dengan pertumbuhan kredit yang eksponensial dan memastikan seluruh potensi risiko yang mungkin terjadi masih sesuai dengan risk appetite.
Tidak hanya itu saja, Bank Jatim juga akan melanjutkan rencana strategis korporasi yang memberikan dampak bisnis secara linier maupun unorganik seperti KUB, konsolidasi BPR, dan aksi korporasi lainnya.
(nng)
Lihat Juga :