Wakaf Produktif Ciptakan Lapangan Kerja Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program pembiayaan dari dana wakaf produktif yang tersalurkan melalui penggerak Social Trustfund (STF) Dompet Dhuafa bersama OK OCE Indonesia, membuka jalan untuk mencapai solusi ketahanan pangan.
Founder OK OCE Indonesia Sandiaga Uno mengatakan sektor pangan merupakan salah satu sektor yang masih bertahan di tengah pandemi Covid-19. Disaat jumlah pengangguran terus bertambah, namun sektor pertanian angkanya terus meningkat.
"Kita telah terbangun dari tidur nyenyak dan tingkat pengangguran naik. Sekitar 15 juta masyarakat kehilangan mata pencaharian. Namun, Alhamdulilah Pertanian masih tumbuh. Masih ada sektor yang menyumbang tenaga kerja terbesar. Seperti panen raya ini, ekonomi bergerak di desa," kata Sandi dalam webinar Wakaf Produktif Solusi di Tengah Krisis, bersama Dompet Dhuafa dan OK OCE Indonesia di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya wakaf produktif, menjadi wujud nyata yang menjelaskan pahala dan amal, tidak habis, serta terus tumbuh. Selain hadirnya makanan dari pertanian, ada juga tumbuhnya lapangan kerja di tengah pandemi. "Ini kita dapat menyebutnya green jobs. Lapangan kerja berbasis pangan," jelas Sandi.
Ketua Yayasan DDR, Nasyith Majidi memaparkan bahwa di Indonesia, zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf) belum menjadi tradisi dalam pengelolaan produktif. Bukan hanya menggalakan wakaf produktif, namun juga mulai mengembangkan zakat produktif di Indonesia.
Menurutnya zakat produktif sangat layak dikembangkan di Indonesia dan menjadi salah satu instrumen dari solusi bagi penyelesaian atau jawaban beberapa persoalan perekonomian di Indonesia. Bahwa persoalan utama yang terjadi di petani adalah modal awal atau biaya yang terlalu besar.
"Dapat kita cari solusi dari zakat maupun wakaf produktif. Di pertanian Sukabumi sudah terlihat pengaplikasiannya. Adanya program di ketahanan pangan berbasis masyarakat pesantren kerjasama OK OCE dengan Dompet Dhuafa. Mudah-mudahan dapat mengkloningnya ke dalam program-program yang lebih besar," papar Nasyith Majidi.
Dia juga berharap, pemerintah dapat mengadopsi kerjasama dalam program ketahanan pangan tersebut. Keterlibatan private publik partnership bukan hanya untuk gerakan yang sifatnya sosial biasa, namun untuk gerakan-gerakan yang sifatnya untuk ketahanan ekonomi.
"Mudah-mudahan ke depan OK OCE bersama Dompet Dhuafa dapat membuat program-program yang lebih lagi sebagai solusi kebangsaan, solusi ketahanan pangan, solusi pemberdayaan ekonomi dan pada akhirnya kita menjadi bagian dari bangsa. Bukan hanya melihat persoalan, namun menjadi pengurai masalah," tambah Nasyith Majidi.
Founder OK OCE Indonesia Sandiaga Uno mengatakan sektor pangan merupakan salah satu sektor yang masih bertahan di tengah pandemi Covid-19. Disaat jumlah pengangguran terus bertambah, namun sektor pertanian angkanya terus meningkat.
"Kita telah terbangun dari tidur nyenyak dan tingkat pengangguran naik. Sekitar 15 juta masyarakat kehilangan mata pencaharian. Namun, Alhamdulilah Pertanian masih tumbuh. Masih ada sektor yang menyumbang tenaga kerja terbesar. Seperti panen raya ini, ekonomi bergerak di desa," kata Sandi dalam webinar Wakaf Produktif Solusi di Tengah Krisis, bersama Dompet Dhuafa dan OK OCE Indonesia di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya wakaf produktif, menjadi wujud nyata yang menjelaskan pahala dan amal, tidak habis, serta terus tumbuh. Selain hadirnya makanan dari pertanian, ada juga tumbuhnya lapangan kerja di tengah pandemi. "Ini kita dapat menyebutnya green jobs. Lapangan kerja berbasis pangan," jelas Sandi.
Ketua Yayasan DDR, Nasyith Majidi memaparkan bahwa di Indonesia, zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf) belum menjadi tradisi dalam pengelolaan produktif. Bukan hanya menggalakan wakaf produktif, namun juga mulai mengembangkan zakat produktif di Indonesia.
Menurutnya zakat produktif sangat layak dikembangkan di Indonesia dan menjadi salah satu instrumen dari solusi bagi penyelesaian atau jawaban beberapa persoalan perekonomian di Indonesia. Bahwa persoalan utama yang terjadi di petani adalah modal awal atau biaya yang terlalu besar.
"Dapat kita cari solusi dari zakat maupun wakaf produktif. Di pertanian Sukabumi sudah terlihat pengaplikasiannya. Adanya program di ketahanan pangan berbasis masyarakat pesantren kerjasama OK OCE dengan Dompet Dhuafa. Mudah-mudahan dapat mengkloningnya ke dalam program-program yang lebih besar," papar Nasyith Majidi.
Dia juga berharap, pemerintah dapat mengadopsi kerjasama dalam program ketahanan pangan tersebut. Keterlibatan private publik partnership bukan hanya untuk gerakan yang sifatnya sosial biasa, namun untuk gerakan-gerakan yang sifatnya untuk ketahanan ekonomi.
"Mudah-mudahan ke depan OK OCE bersama Dompet Dhuafa dapat membuat program-program yang lebih lagi sebagai solusi kebangsaan, solusi ketahanan pangan, solusi pemberdayaan ekonomi dan pada akhirnya kita menjadi bagian dari bangsa. Bukan hanya melihat persoalan, namun menjadi pengurai masalah," tambah Nasyith Majidi.