UMKM Kembangkan Produk Lokal hingga Internasional
loading...
A
A
A
Deputy Director Asosiasi Perempuan Pengusaha Usaha Kecil (ASPPUK) Mohammad Firdaus menjelaskan, setiap individu baik perempuan normal maupun difabel punya kesempatan yang sama dalam memulai dan mengembangkan usaha.
"Kita selalu memberikan pelatihan kepada para wirausaha baru yang ingin memulai mengembangkan bisnisnya dan membuka jalan para penggiat UMKM untuk selalu bertahan. Dengan begitu, produk lokal kita bisa mendapat tempat tersendiri di Tanah Air maupun di berbagai negara," katanya.
Program pemberdayaan UMKM sudah berjalan sejak Desember 2019, pada tahap awal dilakukan assessment dan pengorganisasian para perempuan pengusaha mikro. Pada Februari 2020 tahap kedua dimulai dengan pelatihan bagi para mentor. Setelah itu baru masuk dalam pelatihan terhadap 2.140 perempuan dan difabel.
"Sampai saat ini sudah ada 750 perempuan pengusaha mikro serta 75 pengusaha difabel. Mari kita dukung para perempuan wirausaha tangguh dan kreatif ini dengan membeli produk mereka sebagai bagian bukti bahwa kita bangga buatan Indonesia," tutur Firdaus. (Lihat videonya: Razia Masker, Banyak Pengendara Motor Nekat Kabur)
Selain kerajinan wayang dan lurik, sejumlah produk UMKM nasional juga sudah banyak menembus pasar global. Seperti Scmiley Mo, dan Ghendis Bag. Schmiley Mo? merupakan brand fashion yang sudah berhasil di pamerkan di Pure London, Olympia, sebuah fashion ternama dunia. Adapun Ghendis Bag, produk berupa tas berbahan eceng gondok berhasil menembus pasar Jepang dan Amerika Serikat. (Aprilia S Andyna)
"Kita selalu memberikan pelatihan kepada para wirausaha baru yang ingin memulai mengembangkan bisnisnya dan membuka jalan para penggiat UMKM untuk selalu bertahan. Dengan begitu, produk lokal kita bisa mendapat tempat tersendiri di Tanah Air maupun di berbagai negara," katanya.
Program pemberdayaan UMKM sudah berjalan sejak Desember 2019, pada tahap awal dilakukan assessment dan pengorganisasian para perempuan pengusaha mikro. Pada Februari 2020 tahap kedua dimulai dengan pelatihan bagi para mentor. Setelah itu baru masuk dalam pelatihan terhadap 2.140 perempuan dan difabel.
"Sampai saat ini sudah ada 750 perempuan pengusaha mikro serta 75 pengusaha difabel. Mari kita dukung para perempuan wirausaha tangguh dan kreatif ini dengan membeli produk mereka sebagai bagian bukti bahwa kita bangga buatan Indonesia," tutur Firdaus. (Lihat videonya: Razia Masker, Banyak Pengendara Motor Nekat Kabur)
Selain kerajinan wayang dan lurik, sejumlah produk UMKM nasional juga sudah banyak menembus pasar global. Seperti Scmiley Mo, dan Ghendis Bag. Schmiley Mo? merupakan brand fashion yang sudah berhasil di pamerkan di Pure London, Olympia, sebuah fashion ternama dunia. Adapun Ghendis Bag, produk berupa tas berbahan eceng gondok berhasil menembus pasar Jepang dan Amerika Serikat. (Aprilia S Andyna)
(ysw)