Menko Luhut Ancam Cabut Izin Proyek-proyek Mandek

Sabtu, 12 September 2020 - 13:16 WIB
loading...
Menko Luhut Ancam Cabut Izin Proyek-proyek Mandek
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, akan mencabut izin dari proyek yang selama ini tidak berjalan alias mandek. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, akan mencabut izin dari proyek yang selama ini tidak berjalan alias mandek. Pemerintah sendiri ditekankan olehnya terus menyederhanakan perizinan, namun ternyata ada beberapa proyek yang sudah diberikan pemerintah kepada swasta tetapi tidak berjalan.

(Baca Juga: Infrastruktur Ibarat Dua Sisi Mata Pedang, Sri Mulyani Pastikan Jalan Terus )

"Kita sering tersandera oleh izin, jadi ke depannya jika ada proyek yang tidak berjalan kami akan cabut izinnya dan kita beri kepada pihak lain yang sanggup menjalankannya," kata Menko Luhut di Jakarta, Sabtu (12/9/2020).

Dalam pidatonya Menko Luhut juga mengimbau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ikut bersama menyehatkan perekonomian nasional melalui rentang pembayaran yang tidak terlalu lama.

"Kami melihat, pendapatan BUMN-BUMN infrastruktur bisa dikatakan baik atau cukup baik. Jadi saya himbau mereka untuk tidak menunda pembayaran kepada supplier terlalu lama, bahkan ada yang sampai setahun. Sehingga kondisi keuangan BUMN bisa sehat dan perusahaan-perusahaan sehat sehingga bisnis tol lebih sehat lagi," imbuhnya.

(Baca Juga: Omnibus Law Disahkan, Luhut: Asing Bakal Keroyokan Ikut Bangun Jalan Tol )

Luhut juga mengungkapkan adanya peluang sejumlah negara berinvestasi di Indonesia untuk membangun tol. Dana asing tersebut bisa masuk melalui Sovereign Wealth Fund (SWF).

"Studi sangat penting kalau Sovereign Wealth Fund (SWF) masuk ke Indonesia dan berinvestasi di jalan tol, mereka akan melihat efisiensi. Pengalaman kami, masalah pembebasan tanah adalah salah satu hal yang harus betul-betul dicermati. Ini hal kecil tapi kan bisa sangat mengganggu jika tidak cermat menghitungnya," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)