Soal Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Ini Faktanya

Senin, 14 September 2020 - 21:58 WIB
loading...
Soal Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Ini Faktanya
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena mengatakan, kesiapan pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-10 sekaligus pemulihan ekonomi nasional masih sangat baik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IXDPRRI,Melki Laka Lena mengatakan, kesiapan pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi nasional masih sangat baik. Fakta ini didukung oleh sejumlah data tentang anggaran dana dan fasilitas kesehatan di Tanah Air yang mencukupi hingga pekan ini.

“Pemerintah sudah membuat rencana alternatif dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan dan hotel-hotel untuk dijadikan tempat penampungan baru, baik isolasi dan perawatan pasien Covid-19,” kataMelkiLakaLena, Wakil Ketua Komisi IXDPRRI, dalam keterangannya kepada media, Senin (14/9/2020).

(Baca Juga: Demi Vaksin, Erick Thohir Pedekate dengan AstraZeneca )

Hotel Bintang 2 dan 3 di Jakarta yang dapat dipergunakan untuk Isolasi berjumlah 10 sampai dengan 15 Hotel. Fasilitas ini memiliki kapasitas 1.500 kamar atau 3.000 orang yang bekerja sama dengan jaringan Group Hotel Accor (Novotel, Ibis, dan lainnya) dan Tauzia (Harris dan lainnya).

Bahkan jumlah hotel ini masih dapat ditambah menjadi 15 sampai 30 hotel jika diperlukan pemerintah khusus wilayah Jakarta. “Jaringan hotel ini juga siap untuk membantu pemerintah jika memerlukan hotel untuk Isolasi di luar Jakarta,” tambahMelkiLakaLena.

Terdapat pula fasilitas di Balai Pelatihan Kesehatan di Jakarta dan Ciloto dengan kapasitas 326 kamar untuk 653 orang. “Kami ketahui Kementerian Kesehatan juga mempunyai beberapa Bapelkes di Batam, Semarang, dan Makassar yang juga bisa digunakan,” ungkap Melki.

Selain untuk Isolasi pasien konfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, dilaporkan pula bahwa untuk pasien Covid 19 dengan gejala sedang sampai dengan berat, masih dapat dirawat di beberapa Rumah Sakit yang berada di Indonesia termasuk Jakarta.

Khusus untuk DKI Jakarta berdasarkan data RS Online per 13 September 2020 pukul 12.00 WIB, Melki menyatakan bahwa DKI Jakarta masih mampu melakukan perawatan pasien Covid-19.

Rinciannya, untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala sedang masih terdapat Ruang Isolasi pasien yang kosong berjumlah 1.088 tempat tidur dari 4.271 tempat tidur yang ada. Beberapa hari ruang isolasi akan ditambah sebanyak 1.022 tempat tidur, sehingga menjadi 5.293 tempat tidur.

(Baca Juga: Menko Airlangga: Jangan Bilang Sistem Kesehatan Kita Bangkrut )

Sementara untuk merawat pasien Covid dengan gejala Berat juga terdapat Ruang ICU yang kosong berjumlah 115 tempat dari 584 tempat tidur yang ada. Bahkan dalam beberapa hari mendatang, menurut Melki akan ditambah sebanyak 138 tempat tidur sehingga total menjadi 722 tempat tidur.

Ia juga menyatakan untuk Relawan Tenaga Kesehatan, Nusantara Sehat dan Internsip yang sudah ditempatkan terdapat sebanyak 16.286 orang. “Mereka disebar ke Rumah Sakit Covid dan lab/sarana Kesehatan untuk melayani terkait pasien Covid-19 di seluruh Indonesia,” ucap Melki.

Untuk obat obatan, sumber di Kementerian Kesehatan menyatakan jika mereka masih memiliki stok obat dalam jumlah yang memadai sampai akhir bulan Oktober 2020. Obat tersebut antara lain Osetalmivir cap, Hidroksiklorokuin tab, Azthromycin tab, Favipiravir tab, Remdesivir vial dan beberapa obat penting lainnya.

Sampai dengan tanggal 13 September 2020, Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 218.382 kasus, bertambah sebanyak 3.636 kasus dari hari sebelumnya. Penambahan kasus hari ini lebih sedikit dibanding hari sebelumnya (3.806 kasus).

Dua Provinsi yang tidak ada penambahan kasus hari ini: Lampung dan Papua Barat. Sementara tiga Provinsi dengan jumlah penambahan kasus tertinggi hari ini adalah; DKI Jakarta (1380), Jawa Tengah (282), dan Jawa Timur (249).

Penyaluran Bansos Jabodetabek

Dalam pemulihan ekonomi nasional untuk Provinsi DKI Jakarta, pemerintah hingga awal September sudah merealisasikan Bantuan Produktif Usaha Mikro sebesar Rp283 miliar. Untuk subsidi Gaji Upah realisasinya sudah mencapai Rp1, 285 triliun hingga 10 September 2020. Bahkan untuk program Kartu Prakerja sudah terealisasi sebesar Rp1,413 triliun. Bantuan ini belum termasuk Redeliver anggaran yang digunakan untuk biaya pelatihan.

Pemerintah juga sudah memberikan Bansos Sembako Jabodetabek sebesar Rp1,560 triliun hingga September 2020. Sementara untuk bantuan pangan nontunai sudah tersalurkan sebesar Rp40,925 miliar hingga September 2020. Total Redeliver Realisasi Penyaluran bansos, sembako dan prakerja untuk DKI Jakarta saja mencapai Rp4,814 triliun.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2212 seconds (0.1#10.140)