Dollar AS Berpeluang Berbalik Arah, Awas Rupiah Terperosok Semakin Dalam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) mungkin masih akan mendapatkan sentimen negatif dikarenakan pengumuman hasil Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed terkait kebijakan terbaru. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelaku keuangan terlihat dalam mode wait and see pagi ini menjelang pengumuman hasil rapat Bank Sentral AS dinihari nanti.
"Pagi ini Dollar AS terlihat berbalik menguat terhadap nilai tukar regional," kata Ariston di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
(Baca Juga: Ekonom: Jangan Paksa Kredit Naik, Nanti Bisa Jadi Kanibalisme )
Dia melanjutkan, sebelumnya dollar AS tertekan karena ekspektasi kebijakan the Fed masih akan lebih longgar untuk membantu memulihkan ekonomi AS di masa pandemi. "Rupiah berpotensi tertekan dengan kisaran Rp14.800 hingga Rp14.900," jelasnya.
Sebelumnya kurs rupiah pada awal pekan, secara keseluruhan semakin tertekan semakin dalam mendekati level Rp15.000/USD. Meski begitu menurut JISDOR BI, kurs rupiah sedikit membaik sedangkan lainnya memperlihatkan ketidakberdayaan mata uang Garuda.
(Baca Juga: Ekonom: Isu Pembentukan Dewan Moneter hanya Bikin Gaduh )
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau merangkak ke posisi Rp14.974 per USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah sedikit lebih baik usai akhir pekan kemarin ada di Rp14.979/USD.
"Pagi ini Dollar AS terlihat berbalik menguat terhadap nilai tukar regional," kata Ariston di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
(Baca Juga: Ekonom: Jangan Paksa Kredit Naik, Nanti Bisa Jadi Kanibalisme )
Dia melanjutkan, sebelumnya dollar AS tertekan karena ekspektasi kebijakan the Fed masih akan lebih longgar untuk membantu memulihkan ekonomi AS di masa pandemi. "Rupiah berpotensi tertekan dengan kisaran Rp14.800 hingga Rp14.900," jelasnya.
Sebelumnya kurs rupiah pada awal pekan, secara keseluruhan semakin tertekan semakin dalam mendekati level Rp15.000/USD. Meski begitu menurut JISDOR BI, kurs rupiah sedikit membaik sedangkan lainnya memperlihatkan ketidakberdayaan mata uang Garuda.
(Baca Juga: Ekonom: Isu Pembentukan Dewan Moneter hanya Bikin Gaduh )
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau merangkak ke posisi Rp14.974 per USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah sedikit lebih baik usai akhir pekan kemarin ada di Rp14.979/USD.
(akr)