Hidroponik, Estetika dan Bermanfaat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran urban farming atau yang akrab dikenal dengan istilah hidroponik semakin penting di tengah tren urbanisasi. Tidak hanya memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan, hidroponik juga mampu memberikan keindahan di taman.
Berawal dari kecintaan kepada gaya hidup sehat membuat Atiqah Hasiholan yang juga seorang artis, menekuni urban farming sejak September 2019. Aktivitas bertani ala rumahan yang dia lakukan berupa instalasi hidroponik di pekarangan rumahnya yang seluas 5 meter persegi. Dia menanam berbagai sayuran dan bumbu dapur seperti cabai, jahe, dan kunyit. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Pada tahap awal melakukan kegiatan hidroponik, dia mengaku kerepotan saat mencoba menanam tanaman buah. Pasalnya, tanaman buah membutuhkan perawatan intensif seperti pemupukan, penyiraman, dan pencabutan gulma.
"Sebelum mencoba menanam sayuran melalui hidroponik, saya pernah mencoba menanam sayuran di tanah. Ternyata perbedaan hasilnya cukup jelas terlihat, sayuran yang ditanam pada media tanah tumbuhnya enggak gede-gede, sedangkan yang hidroponik lebih subur. Sejak saat itu, saya mulai tertarik ke hidroponik," tutur wanita kelahiran 1982 ini.
Atiqah membuat sendiri instalasi hidroponik dari botol air mineral bekas berukuran 1,5 liter. Sayangnya, instalasi hidroponik itu kemudian ditumbuhi lumut setelah beberapa minggu. Akhirnya, dia pun beralih memakai instalasi pipa paralon dengan bantuan jasa pemasangan hidroponik.
Bila dibandingkan dengan instalasi botol mineral bekas, instalasi paralon memang relatif lebih mahal. Untuk ukuran 1 meter, bisa dijual dengan harga lebih dari Rp350.000. Namun, untuk menekuni hobi ini, Atiqah mengaku tidak pernah menghitung jumlah uang yang sudah dikeluarkannya karena menganggapnya sebagai hobi semata.
"Wah banyak banget yang sudah ditanam, sekarang jadi addict banget beli benih. Karena sayuran umurnya relatif pendek pas dipanen nanti bisa ditanam lagi dengan yang lain. Kebanyakan sayuran hijau, tapi saya lagi coba warna-warna lain. Seperti selada dan bayem merah agar lebih berwarna," ungkapnya.
Tidak sekadar hobi, Atiqah juga merasa hidroponik membuat estetika tamannya indah dan bermanfaat, karena sayuran hasil produksi tangannya sendiri bisa dikonsumsi. Dia khawatir produk sayuran dan buah yang dibelinya di pasar mengandung banyak pestisida kimia.
Selain itu, dengan adanya hidroponik di pekarangan rumahnya, dia tidak perlu repot-repot keluar rumah untuk membeli sayuran. Rata-rata, tanaman sayuran hasil dari hidroponik ini bisa dipanen setiap 3 sampai 4 minggu sekali. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)
Berawal dari kecintaan kepada gaya hidup sehat membuat Atiqah Hasiholan yang juga seorang artis, menekuni urban farming sejak September 2019. Aktivitas bertani ala rumahan yang dia lakukan berupa instalasi hidroponik di pekarangan rumahnya yang seluas 5 meter persegi. Dia menanam berbagai sayuran dan bumbu dapur seperti cabai, jahe, dan kunyit. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Pada tahap awal melakukan kegiatan hidroponik, dia mengaku kerepotan saat mencoba menanam tanaman buah. Pasalnya, tanaman buah membutuhkan perawatan intensif seperti pemupukan, penyiraman, dan pencabutan gulma.
"Sebelum mencoba menanam sayuran melalui hidroponik, saya pernah mencoba menanam sayuran di tanah. Ternyata perbedaan hasilnya cukup jelas terlihat, sayuran yang ditanam pada media tanah tumbuhnya enggak gede-gede, sedangkan yang hidroponik lebih subur. Sejak saat itu, saya mulai tertarik ke hidroponik," tutur wanita kelahiran 1982 ini.
Atiqah membuat sendiri instalasi hidroponik dari botol air mineral bekas berukuran 1,5 liter. Sayangnya, instalasi hidroponik itu kemudian ditumbuhi lumut setelah beberapa minggu. Akhirnya, dia pun beralih memakai instalasi pipa paralon dengan bantuan jasa pemasangan hidroponik.
Bila dibandingkan dengan instalasi botol mineral bekas, instalasi paralon memang relatif lebih mahal. Untuk ukuran 1 meter, bisa dijual dengan harga lebih dari Rp350.000. Namun, untuk menekuni hobi ini, Atiqah mengaku tidak pernah menghitung jumlah uang yang sudah dikeluarkannya karena menganggapnya sebagai hobi semata.
"Wah banyak banget yang sudah ditanam, sekarang jadi addict banget beli benih. Karena sayuran umurnya relatif pendek pas dipanen nanti bisa ditanam lagi dengan yang lain. Kebanyakan sayuran hijau, tapi saya lagi coba warna-warna lain. Seperti selada dan bayem merah agar lebih berwarna," ungkapnya.
Tidak sekadar hobi, Atiqah juga merasa hidroponik membuat estetika tamannya indah dan bermanfaat, karena sayuran hasil produksi tangannya sendiri bisa dikonsumsi. Dia khawatir produk sayuran dan buah yang dibelinya di pasar mengandung banyak pestisida kimia.
Selain itu, dengan adanya hidroponik di pekarangan rumahnya, dia tidak perlu repot-repot keluar rumah untuk membeli sayuran. Rata-rata, tanaman sayuran hasil dari hidroponik ini bisa dipanen setiap 3 sampai 4 minggu sekali. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)