Gara-Gara Beli Surat Utang Pemerintah, Neraca Keuangan BI Bakal Tekor Rp21 Triliun

Senin, 28 September 2020 - 20:51 WIB
loading...
Gara-Gara Beli Surat...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi neraca keuangannya bakal mengalami defisit di tahun depan. Tak tanggung-tanggung, defisit yang bakal dialami bank sentral itu mencapai Rp21 triliun.

"Tahun 2021 sudah kami sampaikan ke bapak pimpinan, memang dari prognosa Agustus tadi tahun depan kemungkinan BI akan alami defisit Rp 21 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam rapat virtual, Senin (28/9/20202). ( Baca juga:Soal Tudingan Rp500 Miliar Ahok, Dirut Peruri Pelit Bicara )

Ada beberapa penyebab yang membuat neraca keuangan BI menjadi tekor. Pertama adalah kewajiban melakukan kebijakan berbagi beban atau burdeng sharing dengan pemerintah.

Dengan skema itu, BI harus membeli surat utang pemerintah terkait pembiayaan pandemi. BI sendiri mencatat, realisasi pembelian surat berharga negara (SBN) dengan skema pembagian beban mencapai Rp183,48 triliun.

"Kita semua berharap langkah burden sharing yang diambil oleh pemerintah dan BI dapat segera memulihkan kondisi sosial, ekonomi, serta keuangan negara kita yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang melanda sampai saat ini," kata Perry.

Menurut Perry, tren penurunan suku bunga global juga menjadi salah satu penyebab. Penurunan suku bunga itu akhirnya membuat penerimaan BI yang berasal dari devisa mengalami penurunan pula. ( Baca juga:Pertempuran di Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Umumkan Keadaan Perang )

"Kami sudah mengenjot alternatif lain agar penerimaan dari hasil penanaman devisa lebih tinggi. Kami melakukan efisiensi melalui operasi moneter bagaimana kalau dulu sebagian pakai SBI sekarang hampir semua pakai SBN," bebernya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keyakinan Konsumen Terhadap...
Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Mulai Terkikis di Maret 2025, Begini Kata BI
Cadangan Devisa Maret...
Cadangan Devisa Maret 2025 Meningkat Jadi USD157,1 Miliar, Ini 2 Sumber Utamanya
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
Trump Kenakan Tarif...
Trump Kenakan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Ini yang Dilakukan BI
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
BI Guyur Likuiditas...
BI Guyur Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank BUMN hingga Asing Terima Jatah
Rekomendasi
Its Family Time! Bangun...
It's Family Time! Bangun Tidur si Kecil Pasti Happy, karena Cocomelon dan Sahabat Tayang Setiap Pagi di GTV!
Kejagung Ajukan Kasasi...
Kejagung Ajukan Kasasi terkait Vonis Lepas Kasus CPO
Kemenkum Segera Selesaikan...
Kemenkum Segera Selesaikan 8 RUU dan 3 RPP
Berita Terkini
Indonesia-Rusia Makin...
Indonesia-Rusia Makin Mesra di Tengah Meningkatnya Tensi Perang Dagang AS
22 menit yang lalu
Pelayanan Haji Makin...
Pelayanan Haji Makin Nyaman, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah
53 menit yang lalu
Kongres 2025, IATMI...
Kongres 2025, IATMI Didorong Majukan Energi di Indonesia
1 jam yang lalu
Trump Mencla-mencle,...
Trump Mencla-mencle, Kini Mau Tunda Tarif Impor Mobil
1 jam yang lalu
Daftar Perusahaan yang...
Daftar Perusahaan yang Pernah Dipimpin dan Dikelola La Nyalla Mattalitti
2 jam yang lalu
IHSG Ditutup Menghijau...
IHSG Ditutup Menghijau 1,15% ke Level 6.441 Sore Ini
2 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Beli Rudal...
Indonesia Beli Rudal BrahMos India Senilai Rp7,3 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved