Pancen Bejo, Pandemi Hanya Gerus 7 Persen Kinerja Pelindo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) atau IPC, Arif Suhartono menyatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak begitu berdampak pada kinerja perusahaan. Dari hasil kinerja semester I, Pelindo II hanya turun sebesar 7 persen.
"Aktivitas di pelabuhan terdampak oleh Covid-19 namun tidak terlalu dalam seperti sektor lainnya. Semester I, kami hanya turun sekitar 7 persen. Artinya, masih cukup bagus dibandingkan dengan yang sektor lainnya," katanya dalam Market Review IDX Channel, Kamis (1/1/2020).
Dia menjelaskan, pada bulan Agustus kinerja perusahaan mengalami perbaikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, dimana penurunan kinerja yang paling dalam terjadi pada bulan Juni lalu. (Baca juga: Nikmat, di Tengah Pandemi Industri Kopi Bisa Seruput Devisa USD211 Juta )
"Kita kena hit paling dalam itu di Juni. Kombinasi antara pandemi dengan lebaran. Setelah bulan Juni, baru ada kenaikan," jelasnya.
Dia pun memprediksi kinerja perseroan sampai akhir tahun hanya akan turun sebesar 10 persen saja dibandingkan dengan tahun 2019. Salah satu strategi yang terus diperkuat untuk mendongkrak kinerja adalah digitalisasi.
Arif menilai bahwa teknologi menjadi suatu keharusan dalam berbisnis saat ini. Apalagi di tengah kondisi merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
"Pemerintah berpesan, agar aktivitas pelabuhan tidak boleh terganggu oleh pandemi. Untuk itu kita kedepankan teknologi. Jadi, saat ini digitalisasi sebuah keharusan," ucapnya. (Baca juga: 2,4 Juta Orang Batal Dapat Gaji Tambahan, Perusahaan Telat Jadi Salah Satu Penyebab )
Menurut dia, adanya pandemi ini membuat digitalisasi berkembang di semua sektor. Jika semua sektor sudah mengadopsi teknologi, maka akan tercipta bisnis digitalisasi.
"Kita harus bersama-sama menggunakan teknologi agar tercipta bisnis digitalisasi, sehingga dari hulu ke hilir berbasis digital," tandasnya.
"Aktivitas di pelabuhan terdampak oleh Covid-19 namun tidak terlalu dalam seperti sektor lainnya. Semester I, kami hanya turun sekitar 7 persen. Artinya, masih cukup bagus dibandingkan dengan yang sektor lainnya," katanya dalam Market Review IDX Channel, Kamis (1/1/2020).
Dia menjelaskan, pada bulan Agustus kinerja perusahaan mengalami perbaikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, dimana penurunan kinerja yang paling dalam terjadi pada bulan Juni lalu. (Baca juga: Nikmat, di Tengah Pandemi Industri Kopi Bisa Seruput Devisa USD211 Juta )
"Kita kena hit paling dalam itu di Juni. Kombinasi antara pandemi dengan lebaran. Setelah bulan Juni, baru ada kenaikan," jelasnya.
Dia pun memprediksi kinerja perseroan sampai akhir tahun hanya akan turun sebesar 10 persen saja dibandingkan dengan tahun 2019. Salah satu strategi yang terus diperkuat untuk mendongkrak kinerja adalah digitalisasi.
Arif menilai bahwa teknologi menjadi suatu keharusan dalam berbisnis saat ini. Apalagi di tengah kondisi merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
"Pemerintah berpesan, agar aktivitas pelabuhan tidak boleh terganggu oleh pandemi. Untuk itu kita kedepankan teknologi. Jadi, saat ini digitalisasi sebuah keharusan," ucapnya. (Baca juga: 2,4 Juta Orang Batal Dapat Gaji Tambahan, Perusahaan Telat Jadi Salah Satu Penyebab )
Menurut dia, adanya pandemi ini membuat digitalisasi berkembang di semua sektor. Jika semua sektor sudah mengadopsi teknologi, maka akan tercipta bisnis digitalisasi.
"Kita harus bersama-sama menggunakan teknologi agar tercipta bisnis digitalisasi, sehingga dari hulu ke hilir berbasis digital," tandasnya.
(ind)