ADB Optimis UU Ciptaker Bisa Pulihkan Ekonomi Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) berkomitmen untuk mendukung Indonesia mencapai pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan dari pandemi penyakit coronavirus (Covid-19) dan meningkatkan prospek ekonomi jangka menengahnya.
Direktur ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein mengatakan, ADB percaya bahwa penerapan omnibus law tentang penciptaan lapangan kerja (Ciptaker), bersama dengan langkah-langkah kebijakan, kelembagaan dan peraturan lainnya yang tepat, akan membantu pemulihan Indonesia dan mendorong upaya prospek ekonomi jangka termasuk untuk investasi dan pekerjaan berkualitas.
“Pada saat yang sama, ADB berharap dapat mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai hasil pasar tenaga kerja yang lebih adil dan menangani kepedulian terhadap kelestarian lingkungan," kata Winfriend dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Kebijakan Cipta Polemik )
Sebagai bagian dari komitmen ini, ADB hari ini meluncurkan publikasi baru tentang pemulihan hijau di Asia Tenggara, karena negara-negara ekonomi, termasuk Indonesia, mengambil berbagai langkah bersama untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan memandu pemulihan.
Publikasi tersebut mendesak para pembuat kebijakan untuk menggunakan pendekatan pembiayaan hijau dan inovatif untuk membantu mengkatalisasi investasi infrastruktur publik dan swasta yang diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.
ADB baru-baru ini mengadopsi Strategi Kemitraan Negara 2020-2024 untuk Indonesia yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, percepatan pemulihan ekonomi, dan penguatan ketahanan. (Baca juga: Kepala BKF Kemenkeu: Omnibus Law Modal Pemulihan Ekonomi 2021 )
Strategi tersebut bertujuan untuk membantu Indonesia bangkit lebih kuat dari pandemi Covid-19, dengan fokus pada membangun kembali yang lebih baik dan lebih hijau, mendorong investasi dan lapangan kerja, dan meningkatkan prospek ekonomi. Ini mencakup berbagai proyek dan program yang melibatkan dukungan keuangan dan pengetahuan serta bantuan teknis untuk mendukung Indonesia.
Direktur ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein mengatakan, ADB percaya bahwa penerapan omnibus law tentang penciptaan lapangan kerja (Ciptaker), bersama dengan langkah-langkah kebijakan, kelembagaan dan peraturan lainnya yang tepat, akan membantu pemulihan Indonesia dan mendorong upaya prospek ekonomi jangka termasuk untuk investasi dan pekerjaan berkualitas.
“Pada saat yang sama, ADB berharap dapat mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai hasil pasar tenaga kerja yang lebih adil dan menangani kepedulian terhadap kelestarian lingkungan," kata Winfriend dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Baca juga: Kebijakan Cipta Polemik )
Sebagai bagian dari komitmen ini, ADB hari ini meluncurkan publikasi baru tentang pemulihan hijau di Asia Tenggara, karena negara-negara ekonomi, termasuk Indonesia, mengambil berbagai langkah bersama untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan memandu pemulihan.
Publikasi tersebut mendesak para pembuat kebijakan untuk menggunakan pendekatan pembiayaan hijau dan inovatif untuk membantu mengkatalisasi investasi infrastruktur publik dan swasta yang diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.
ADB baru-baru ini mengadopsi Strategi Kemitraan Negara 2020-2024 untuk Indonesia yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, percepatan pemulihan ekonomi, dan penguatan ketahanan. (Baca juga: Kepala BKF Kemenkeu: Omnibus Law Modal Pemulihan Ekonomi 2021 )
Strategi tersebut bertujuan untuk membantu Indonesia bangkit lebih kuat dari pandemi Covid-19, dengan fokus pada membangun kembali yang lebih baik dan lebih hijau, mendorong investasi dan lapangan kerja, dan meningkatkan prospek ekonomi. Ini mencakup berbagai proyek dan program yang melibatkan dukungan keuangan dan pengetahuan serta bantuan teknis untuk mendukung Indonesia.
(ind)