Manfaatkan Pandemi Covid-19 untuk Berinvestasi
loading...
A
A
A
Sementara itu Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik mengatakan selama masa pandemi ini dirinya melihat minat masyarakat dalam berinvestasi meningkat. Khususnya untuk mengamankan dana darurat.
Hal itu, kata dia, terlihat dari peningkatan partisipasi investor ritel di Mandiri Sekuritas. Data perseroan menunjukkan hingga kuartal ketiga 2020, Mandiri Sekuritas melayani lebih dari 160.000 nasabah ritel. Angka tersebut meningkat 45% dari periode yang sama tahun lalu.
"Upaya edukasi dan pelatihan investasi juga berdampak positif pada aktivitas transaksi di mana nilai rata-rata transaksi harian nasabah ritel Mandiri Sekuritas terus meningkat," jelasnya.
Menurut dia, investor ritel, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini, berperan penting dalam menopang pertumbuhan pasar modal Indonesia. Kemudahan akses, termasuk pengetahuan dan keterampilan berinvestasi, layanan digital, serta berinvestasi melalui perusahaan efek tepercaya turut mendorong kenaikan jumlah partisipasi investor ritel di Indonesia," ujarnya. (Lihat videonya: pedagang Tanaman Hias Raup Untung di tengah Pandemi Covid-19)
Sebelumnya data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal hingga Juli 2020 mencapai 3 juta atau meningkat 22% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Hingga Juli 2020 nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp2.198 triliun, sementara nilai dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana sebesar Rp503 triliun. (Hafid Fuad/Giri Hartomo)
Hal itu, kata dia, terlihat dari peningkatan partisipasi investor ritel di Mandiri Sekuritas. Data perseroan menunjukkan hingga kuartal ketiga 2020, Mandiri Sekuritas melayani lebih dari 160.000 nasabah ritel. Angka tersebut meningkat 45% dari periode yang sama tahun lalu.
"Upaya edukasi dan pelatihan investasi juga berdampak positif pada aktivitas transaksi di mana nilai rata-rata transaksi harian nasabah ritel Mandiri Sekuritas terus meningkat," jelasnya.
Menurut dia, investor ritel, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini, berperan penting dalam menopang pertumbuhan pasar modal Indonesia. Kemudahan akses, termasuk pengetahuan dan keterampilan berinvestasi, layanan digital, serta berinvestasi melalui perusahaan efek tepercaya turut mendorong kenaikan jumlah partisipasi investor ritel di Indonesia," ujarnya. (Lihat videonya: pedagang Tanaman Hias Raup Untung di tengah Pandemi Covid-19)
Sebelumnya data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor pasar modal hingga Juli 2020 mencapai 3 juta atau meningkat 22% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Hingga Juli 2020 nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp2.198 triliun, sementara nilai dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana sebesar Rp503 triliun. (Hafid Fuad/Giri Hartomo)
(ysw)