Bikin UU Cipta Kerja, Luhut: RI Dapat Ucapan Selamat dari Bank Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah memutuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi undang-undang. Aturan baru ini disebut sebagai sebuah perubahan yang telah lama dinanti untuk menggenjot investasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berujar, pascadisahkannya undang-undang tersebut, dirinya mendapatkan ucapan selamat dari komunitas dunia, salah satunya dari Bank Dunia (World Bank).
(Baca Juga: UU Cipta Kerja Pastikan Dukung Penciptaan Lapangan Kerja)
"Saya dapat telepon dari Washington, menyampaikan goodluck. Dari World Bank juga telepon, mereka bilang sukses karena Indonesia telah membuat perubahan yang hebat dan mereka memuji Presiden Jokowi, karena berani melakukan perubahan," katanya di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Luhut juga menepis anggapan bahwa UU Cipta Kerja dibuat untuk kepentingan pengusaha dan merugikan pekerja. Luhut menambahkan, proses pembuatan undang-undang ini juga dalam waktu panjang dan dilakukan secara terbuka.
"Enggak ada yang diam-diam. Ini sudah melalui proses yang panjang. Tidak ada pemerintah yang ingin rakyatnya menderita atau pengusahanya menderita," tegas Luhut.
(Baca Juga: Bahlil: Jangan Plintir Seolah Omnibus Law untuk Kepentingan Asing) Karena itu, dia puin meminta kepada semua pihak yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja ini untuk membaca terlebih dahulu keseluruhan isi aturan tersebut. "Jadi saran saya, biar semua tenang, karena kita cinta dengan negara kita ini, baca dulu, baru berkomentar. Jadi, jangan nanti yang belum melihat semua, tapi sudah berkomentar," tandasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berujar, pascadisahkannya undang-undang tersebut, dirinya mendapatkan ucapan selamat dari komunitas dunia, salah satunya dari Bank Dunia (World Bank).
(Baca Juga: UU Cipta Kerja Pastikan Dukung Penciptaan Lapangan Kerja)
"Saya dapat telepon dari Washington, menyampaikan goodluck. Dari World Bank juga telepon, mereka bilang sukses karena Indonesia telah membuat perubahan yang hebat dan mereka memuji Presiden Jokowi, karena berani melakukan perubahan," katanya di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Luhut juga menepis anggapan bahwa UU Cipta Kerja dibuat untuk kepentingan pengusaha dan merugikan pekerja. Luhut menambahkan, proses pembuatan undang-undang ini juga dalam waktu panjang dan dilakukan secara terbuka.
"Enggak ada yang diam-diam. Ini sudah melalui proses yang panjang. Tidak ada pemerintah yang ingin rakyatnya menderita atau pengusahanya menderita," tegas Luhut.
(Baca Juga: Bahlil: Jangan Plintir Seolah Omnibus Law untuk Kepentingan Asing) Karena itu, dia puin meminta kepada semua pihak yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja ini untuk membaca terlebih dahulu keseluruhan isi aturan tersebut. "Jadi saran saya, biar semua tenang, karena kita cinta dengan negara kita ini, baca dulu, baru berkomentar. Jadi, jangan nanti yang belum melihat semua, tapi sudah berkomentar," tandasnya.
(fai)