Tagihan Listrik Membengkak, 2.900 Warga Jakarta Ngadu ke PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya atau PLN Disjaya melaporkan ada ribuan warga Jakarta yang mengadu karena terjadi lonjakan tagihan listrik baru-baru ini. Berdasarkan laporan PLN Disjaya terdapat 2.900 pelanggan rumah tangga yang mengadukan keluhan lonjakan tagihan tarif listrik.
“Jumlah aduan ke contact center PLN itu sekitar 2.900 pelanggan. Itu hanya untuk pelanggan disjaya saja,” ujar General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad saat konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Menurut dia dari sebanyak 2.900 aduan pelanggan tersebut sekitar 2.200 atau 94% pelanggan berhasil diselesaikan karena telah sesuai pemakaian dihitung berdasarkan catatan meter pelanggan. Di sisi lain, ada sekitar 700 pelanggan atau sekitar 6% berhasil diselesaikan karena terjadi masalah sehingga masih perlu dikoreksi.
Dia mencontohkan misalnnya kasus yang dialami pelanggan tiba-tiba membayar tagihan listrik sebesar Rp1 juta padahal kondisi rumah dalam keadaan kosong tidak ditempati. “Jadi ada rumah kosong tiba-tiba bayar Rp1 juta. Nah itu yang masih harus dikoreksi,” kata dia.
Pihaknya meminta kepada masyarakat yang masih mengeluhkan terkait tagihan pemakaian listrik bisa langsung menghubungi contact center PLN. Pihaknya pun berjanji akan menyelesaikan keluh kesah warga apabila tiba-tiba terjadi lonjakan tagihan tarif listrik.
“Saya sudah perintahkan manajer saya bahwa keluhan harus diselesaikan dalam satu hari apabila rekeningnya tidak sesuai,” tandas dia.
Selain itu pihaknya juga mengajak masyarakat untuk berhemat pemakaian listrik. Pasalnya kebijakan pemerintah untuk berkegiatan dirumah selama pandemi Covid-19 akan meningkatkan pemakaian listrik.
“Melalui kesempatan ini saya mengajak masyarakat untuk menghemat listrik. Pasti karena banyak kegiatan dirumah tagihan listrik naik. Untuk itu kami mengajak berhemat, misalnya AC kalau nggak dipakai dimatikan saja,” kata dia.
“Jumlah aduan ke contact center PLN itu sekitar 2.900 pelanggan. Itu hanya untuk pelanggan disjaya saja,” ujar General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad saat konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Menurut dia dari sebanyak 2.900 aduan pelanggan tersebut sekitar 2.200 atau 94% pelanggan berhasil diselesaikan karena telah sesuai pemakaian dihitung berdasarkan catatan meter pelanggan. Di sisi lain, ada sekitar 700 pelanggan atau sekitar 6% berhasil diselesaikan karena terjadi masalah sehingga masih perlu dikoreksi.
Dia mencontohkan misalnnya kasus yang dialami pelanggan tiba-tiba membayar tagihan listrik sebesar Rp1 juta padahal kondisi rumah dalam keadaan kosong tidak ditempati. “Jadi ada rumah kosong tiba-tiba bayar Rp1 juta. Nah itu yang masih harus dikoreksi,” kata dia.
Pihaknya meminta kepada masyarakat yang masih mengeluhkan terkait tagihan pemakaian listrik bisa langsung menghubungi contact center PLN. Pihaknya pun berjanji akan menyelesaikan keluh kesah warga apabila tiba-tiba terjadi lonjakan tagihan tarif listrik.
“Saya sudah perintahkan manajer saya bahwa keluhan harus diselesaikan dalam satu hari apabila rekeningnya tidak sesuai,” tandas dia.
Selain itu pihaknya juga mengajak masyarakat untuk berhemat pemakaian listrik. Pasalnya kebijakan pemerintah untuk berkegiatan dirumah selama pandemi Covid-19 akan meningkatkan pemakaian listrik.
“Melalui kesempatan ini saya mengajak masyarakat untuk menghemat listrik. Pasti karena banyak kegiatan dirumah tagihan listrik naik. Untuk itu kami mengajak berhemat, misalnya AC kalau nggak dipakai dimatikan saja,” kata dia.
(akr)