Merger Bank Syariah BUMN, Erick Thohir: Ini Adalah Amanah

Kamis, 15 Oktober 2020 - 09:49 WIB
loading...
Merger Bank Syariah BUMN, Erick Thohir: Ini Adalah Amanah
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, penggabungan bank syariah BUMN adalah sebuah amanah yang harus segera direalisasikan supaya menjadi manfaat bagi banyak pihak. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, penggabungan bank syariah BUMN adalah sebuah amanah yang harus segera direalisasikan supaya menjadi manfaat bagi banyak pihak. Penggabungan tiga bank syariah itu, diklaim bakal melahirkan bank syariah terbesar di dunia.

"Ini adalah amanah yang akan membuka kesempatan lebih luas bagi kita semua untuk berguna sebanyak-banyaknya," kata Menteri Erick Thohir di Jakarta, Kamis (15/10/2020).

(Baca Juga: Erick Thohir Jamin Tidak Ada PHK Usai 3 Bank Syariah BUMN Dilebur )

Dengan adanya rencana merger ini, Erick Thohir mengajak para pegawai bank syariah untuk bekerja bersama-sama berlandaskan AKIDAH (amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) untuk menjadikan pilar keuangan baru yang jadi kekuatan ekonomi nasional.

Menurut Erick, sebagai negara yang memiliki populasi umat Muslim terbesar di dunia, sudah sepantasnya Indonesia punya bank syariah yang kuat. Maka dari itu, Indonesia harus jadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. "Kita harus bersatu bahu-membahu ta'awun dan saling menguatkan," katanya.

(Baca Juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN, Pengusaha: Dorong Kemajuan Umat dalam Konteks Ekonomi )

Langkah menyatukan tiga bank syariah ini akan menjadi tonggak sejarah semua pihak. Dengan merger ini, Erick mengatakan, Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar yang punya bisa memberikan sistem keuangan berkeadilan untuk umat.

Bank syariah dengan sistem keadilan dan transparannya telah bertahan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif. Sehingga sistem ini diyakini akan menjadi pilar kekuatan baru ekonomi nasional.

"Kita masih tertinggal dari negara lain, dan kita harus bangkit," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3154 seconds (0.1#10.140)