Mau Cari Cuan dari Bisnis Kosmetik? Simak Tips Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kaum wanita teramat memperhatikan pentingnya kosmetik dan produk perawatan kulit ( skincare ) untuk menunjang penampilan. Karena itu, tak heran jika bisnis skincare dan kosmetik yang memiliki pangsa pasar yang luas menjadi usaha yang banyak diminati.
Kendati demikian, memulai bisnis di bidang skincare maupun kosmetik tak semudah membalikkan telapak tangan. Nah, Co Founder Rollover Reaction Dinar Amanda membagikan tips patut disimak agar bisnis di bidang ini sukses mendatangkan cuan.
Pertama, jelas dia, untuk memulai bisnis kosmetik, perlu mencari tahu terlebih dulu jenis produk apa yang diminati atau sedang digandurungi oleh pasar yang dituju, misalnya kalangan remaja.
(Baca Juga: Guys, Simak Nih 10 Tips Ampuh Memulai Bisnis Baru)
"Jadi kenali dulu produk yang disukai remaja. Mereka itu merupakan market besar untuk bisnis kosmetik," ujar Dinar Amanda dalam diskusi secara virtual, Rabu (21/10/2020).
Setelah itu, dia melanjutkan, penjual harus menjaga reputasi dengan menjual produk asli. Zaman sekarang ini, ujar dia, merek produk kecantikan ternama banyak sekali yang dipalsukan alias dibuat versi KW-nya.
"Kita tidak akan pernah tahu apa yang terkandung di dalam produk palsu tersebut. Oleh karena itu, untuk menjaga reputasi produk Anda, pastikan hanya menjual produk yang asli dari distributor resmi agar keamanannya terjamin," katanya.
Seloanjutnya, Dinar menyarankan untuk manfaatkan media sosial untuk promosi. Baik berjualan di toko fisik maupun online, kata dia, penjual harus memiliki akun media sosial agar dapat selalu berhubungan dengan konsumen."Bahkan, jika anda memiliki paras yang menarik. Anda dapat sekalian menjadi Youtuber yang mengulas produk-produk kecantikan tersebut," imbuhnya.
(Baca Juga: Kemenperin Dorong Industri Kosmetik Bersolek dengan Kemasan Ramah Lingkungan)
Selanjutnya, jangan pelit untuk menyediakan contoh atau sampel untuk calon pembeli. Produk-produk kosmetik seperti bedak dan lipstik, jelas dia, perlu dicocok-cocokkan dengan warna kulit konsumen.
"Wanita biasanya enggan membeli produk yang tidak memiliki sampel, dikarenakan warnanya belum tentu cocok dikulitnya. Oleh karena itu, buat Anda yang ingin membangun toko fisik, jangan lupa menyediakan sampel," pungkasnya.
Kendati demikian, memulai bisnis di bidang skincare maupun kosmetik tak semudah membalikkan telapak tangan. Nah, Co Founder Rollover Reaction Dinar Amanda membagikan tips patut disimak agar bisnis di bidang ini sukses mendatangkan cuan.
Pertama, jelas dia, untuk memulai bisnis kosmetik, perlu mencari tahu terlebih dulu jenis produk apa yang diminati atau sedang digandurungi oleh pasar yang dituju, misalnya kalangan remaja.
(Baca Juga: Guys, Simak Nih 10 Tips Ampuh Memulai Bisnis Baru)
"Jadi kenali dulu produk yang disukai remaja. Mereka itu merupakan market besar untuk bisnis kosmetik," ujar Dinar Amanda dalam diskusi secara virtual, Rabu (21/10/2020).
Setelah itu, dia melanjutkan, penjual harus menjaga reputasi dengan menjual produk asli. Zaman sekarang ini, ujar dia, merek produk kecantikan ternama banyak sekali yang dipalsukan alias dibuat versi KW-nya.
"Kita tidak akan pernah tahu apa yang terkandung di dalam produk palsu tersebut. Oleh karena itu, untuk menjaga reputasi produk Anda, pastikan hanya menjual produk yang asli dari distributor resmi agar keamanannya terjamin," katanya.
Seloanjutnya, Dinar menyarankan untuk manfaatkan media sosial untuk promosi. Baik berjualan di toko fisik maupun online, kata dia, penjual harus memiliki akun media sosial agar dapat selalu berhubungan dengan konsumen."Bahkan, jika anda memiliki paras yang menarik. Anda dapat sekalian menjadi Youtuber yang mengulas produk-produk kecantikan tersebut," imbuhnya.
(Baca Juga: Kemenperin Dorong Industri Kosmetik Bersolek dengan Kemasan Ramah Lingkungan)
Selanjutnya, jangan pelit untuk menyediakan contoh atau sampel untuk calon pembeli. Produk-produk kosmetik seperti bedak dan lipstik, jelas dia, perlu dicocok-cocokkan dengan warna kulit konsumen.
"Wanita biasanya enggan membeli produk yang tidak memiliki sampel, dikarenakan warnanya belum tentu cocok dikulitnya. Oleh karena itu, buat Anda yang ingin membangun toko fisik, jangan lupa menyediakan sampel," pungkasnya.
(fai)