Belum Optimal, Pemanfaatan Pos Tarif GSP Baru 20 Persen

Senin, 02 November 2020 - 23:16 WIB
loading...
Belum Optimal, Pemanfaatan...
Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi mengungkapkan, dari 3.572 pos tarif yang mendapatkan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) , baru 729 atau 20,4 persen yang menggunakan tarif nol persen ke pasar AS. Sementara, 80 persen belum memanfaatkan GSP.

“Terkait hal ini, KBRI Washington DC bersama dengan kementerian terkait di Indonesia dan juga Kadin Indonesia Komite AS akan segera melakukan program sosialisasi yang intensif kepada eksportir Indonesia agar mereka dapat mengoptimalkan preferensi tarif ini," ujar Lutfi dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (2/11/2020).

( )

Pos-pos tarif yang mendapatkan fasilitas GSP itu, banyak yang diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Misalnya bisnis mebel, perhiasan perak, handbag, pintu kayu dan sebagainya.

Di saat terjadinya disrupsi perdagangan dunia akibat pandemi Covid-19, kata dia, adanya keringanan bea masuk hingga nol persen di pasar AS, jelas membawa angin segar bagi eksportir di tanah air. GSP menjadi insentif yang tepat bagi produk-produk Indonesia, termasuk sektor UMKM, untuk bersaing di pasar AS.

Lutfi menilai, pemerintah Indonesia juga memproyeksikan dinaikkannya status GSP menjadi Limited Trade Deal (LTD) agar volume perdagangan dua arah Indonesia-AS dapat meningkat dua kali lipat hingga USD60 miliar pada 2024. "Sebagai dua perekonomian besar, kerjasama perdagangan dan investasi harus dilipatgandakan. LTD menjadi solusinya," kata mantan menteri perdagangan itu.

LTD juga diproyeksikan dapat mengoptimalkan potensi kerjasama di luar perdagangan barang, khususnya digital trade, energi dan infrastruktur, serta peningkatan arus investasi. Meningkatnya arus perdagangan dua arah merupakan pintu masuk bagi perluasan kerjasama investasi.

( )

Dia mengatakan, GSP adalah fasilitas perdagangan, berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974. Indonesia pertama kali mendapatkan fasilitas GSP dari AS pada tahun 1980.

Selain itu, pasar AS selama ini dikenal sangat menjanjikan karena besarnya populasi yang mencapai 331 juta orang dan memiliki daya beli sangat tinggi, dimana pendapatan per kapita masyarakatnya tahun 2019 lalu mencapai USD65.000 atau lebih dari Rp900 juta per tahun.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Kecam Ancaman...
China Kecam Ancaman dan Pemerasan Trump, Picu Kebingungan Soal Tarif 245%
Pemerintah Bakal Bentuk...
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Deregulasi Ekspor Impor, Ini Tugasnya
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
Tur Asia Tenggara, Xi...
Tur Asia Tenggara, Xi Jinping Desak Vietnam Lawan Intimidasi Tarif Trump
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Laris Manis Dijual di Amerika Serikat
Harvard Tak Mau Tunduk...
Harvard Tak Mau Tunduk Ancaman Trump, Dana Hibah Rp37 Triliun Dicabut
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
Trump Mencla-mencle,...
Trump Mencla-mencle, Kini Mau Tunda Tarif Impor Mobil
Rekomendasi
Liliana Tanoesoedibjo:...
Liliana Tanoesoedibjo: Air Bersih untuk Hidup yang Lebih Layak dan Sehat
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
Oknum Dokter Lecehkan...
Oknum Dokter Lecehkan Pasien, Partai Perindo: Evaluasi Standar Etika dan Pengawasan Layanan Kesehatan
Berita Terkini
China Kecam Ancaman...
China Kecam Ancaman dan Pemerasan Trump, Picu Kebingungan Soal Tarif 245%
19 menit yang lalu
Alfamart Sahabat Posyandu...
Alfamart Sahabat Posyandu bersama Sweety Jangkau Lebih dari 10.000 Ibu dan Balita
20 menit yang lalu
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Laris Manis Dijual di Indonesia
56 menit yang lalu
Trump Masukkan Biaya...
Trump Masukkan Biaya Pasukan AS dalam Negosiasi Tarif Korea-Jepang
1 jam yang lalu
Bayar Retribusi di Jakarta...
Bayar Retribusi di Jakarta Kini Lebih Praktis, Bisa Lewat Aplikasi, QRIS hingga Minimarket
1 jam yang lalu
Mentan Ungkap Ada Pengamat...
Mentan Ungkap Ada Pengamat Pertanian Terlibat Proyek Fiktif Senilai Rp5 Miliar
1 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved