Kuartal III Ekonomi Indonesia Minus 3,49%, Tak Terbantahkan Indonesia Alami Resesi

Kamis, 05 November 2020 - 11:11 WIB
loading...
Kuartal III Ekonomi Indonesia Minus 3,49%, Tak Terbantahkan Indonesia Alami Resesi
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tak usah panik. Seperti sudah diprediksi sebelumnya, perekonomian Indonesia kuartal III akan mengalami kontraksi. Hari ini BPS secara resmi mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus sebesar 3,49%. ( Baca juga:Hey Orang Tajir! Yuk Bantu Ekonomi Indonesia, Jangan Cuman Disimpen Duitnya )

"Pertumuhan ekonomi Indonesia di kuartal III minus 3,49% jika dibandingkan dengan kuartal sama tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Terkontraksinya pertumbuhan ekonomi di kuartal III itu, secara sah dan resmi telah membuat Indonesia masuk ke dalam era resesi . Sebab di kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami minus sebesar -5,32%, jika dibandingkan periode yang sama 2019 lalu (year on year).

Seperti diketahui, cap resesi itu diperoleh jika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal secara berturut-turut atau lebih dari satu tahun.

Resesi yang dialami Indonesia memang sudah dipastikan sebelum-sebelumnya oleh hampir semua kalangan. Bahkan Presiden Jokowi sendiri menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III di minus di kisaran 3%.

Sekali lagi tak usah panik, sebab resesi ini hanya berupa stempel saja atas kondisi sulit enam bulan terakhir. Jadi dampak resesi itu sebenarnya sudah kita alami enam bulan ke belakang. ( Baca juga:Pengusaha dan Buruh bak Berbalas 'Pantun' Soal Upah 2021 )

Ke depannya, kondisi sulit itu sudah mulai berkurang sebab, seperti kata Jokowi juga, kontraksi ekononomi di kuartal III sudah lebih baik dibanding sebelumnya. Hal yang sama dikatakan oleh Kepala BPS hari ini.

"Perekonomian di sejumlah negara, termasuk di Indonesia, sudah mengalami perbaikan di kuartal III ini," kata Suhariyanto.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1717 seconds (0.1#10.140)