Ada Vaksin Pfizer, Ekonomi Bakal Meroket Tahun Depan?

Rabu, 11 November 2020 - 10:14 WIB
loading...
Ada Vaksin Pfizer, Ekonomi...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Vaksin yang tengah diuji klinis oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan mitra mereka dari Jerman, BioNTech, diklaim dapat mencegah infeksi Covid-19 hingga 90%. Hal ini bisa membuat ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik.

Ekonom Core Yusuf Rendy mengatakan adanya vaksin ini memang bisa menambah confidence masyarakat terutama kelas pendapatan menengah atas dalam melakukan aktifitas ekonomi. Dengan adanya vaksin ini, kelompok tersebut bisa lebih leluasa dalam melakukan konsumsi dan pada muaranya akan mendorong ekonomi.

"Namun besar kemungkinan, ini baru bisa terjadi tahun depan karena adanya vaksin, harus diuji coba dulu keamanannya, kemudian harus terdistribusi dulu yang tentu memerlukan waktu," kata Yusuf saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (11/11/2020).



Menurut dia apabila vaksin tersebut bisa segera disuntikan tahun depan maka ekonomi segera bangkit segera keluar dari jurang resesi. "Berita vaksin Pfizer tentu menggembirakan kita semua," ujarnya. Namun demikian, pemerintah juga tidak boleh gegabah harus menunggu hasil uji akhir dari produk kesehatan tersebut supaya tidak merugikan masyarakat.



Pihaknya juga tidak mempersoalkan asal muasal produksi vaksin, yang terpenting ampuh menangkal virus corona. "Kita tidak peduli vaksinnya dari mana yanh paling cepat bisa kita gunakan itu yang seharusnya kita utamakan. Vaksin dari Amerika untuk kita impor perlu proses panjang dan harus kita test lagi," tandasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan...
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan Ekonomi Tetangga Indonesia Ini Bisa 0%
Peluang Resesi Ekonomi...
Peluang Resesi Ekonomi Amerika Makin Lebar, Goldman Sachs: 45%
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Danone dan PBNU Kolaborasi...
Danone dan PBNU Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Sampoerna Dorong Pertumbuhan...
Sampoerna Dorong Pertumbuhan UMKM Capai Target Ekonomi 8%
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
Makin Suram, OECD Pangkas...
Makin Suram, OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,9% di 2025
Rekomendasi
Prabowo Tunjuk Mensesneg...
Prabowo Tunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi Jadi Jubir Bantu PCO
Kasus Dokter Cabul Lecehkan...
Kasus Dokter Cabul Lecehkan Pasien Perempuan, IDI Malang Raya Siapkan Sanksi Tegas
2 Santri yang Bakar...
2 Santri yang Bakar Junior di Kolaka Utara Jadi Tersangka
Berita Terkini
Hampir 600.000 Produk...
Hampir 600.000 Produk Ilegal Diamankan, Nilainya Rp15 Miliar
45 menit yang lalu
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri Turun Jadi USD427,2 Miliar per Februari 2025
2 jam yang lalu
WTO Proyeksikan Perdagangan...
WTO Proyeksikan Perdagangan Global Tahun Ini Bisa Terkontraksi hingga 1,5%
2 jam yang lalu
5 Negara Penguasa Harta...
5 Negara Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang di Dunia
2 jam yang lalu
Lippo Karawaci Dorong...
Lippo Karawaci Dorong Efisiensi Material dan Inisiatif Ramah Lingkungan
2 jam yang lalu
KEK MNC Lido City, Ikon...
KEK MNC Lido City, Ikon Baru Pariwisata dan Industri Kreatif Indonesia!
3 jam yang lalu
Infografis
Prodi Paling Banyak...
Prodi Paling Banyak Dibutuhkan Selama 5 Tahun ke Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved