Gara-gara Kasus Maybank, Nyimpan Duit di Bawah Bantal Lebih Aman?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pakar Pengelola Keuangan Eko Endarto turut angkat bicara terkait kasus hilangnya tabungan nasabah bernama Winda Lunardi sebesar Rp22 miliar di Maybank . Maraknya kasus kejahatan perbankan akhir-akhir ini membuat publik bertanya apakah nabung di perbankan sudah tidak aman lagi?
Bahkan ada yang bilang, menyimpan duit di bawah bantal justru lebih aman dibandingkan menabung di bank akibat lemahnya penanggulangan sistem transaksi digital banking nasional. Namun demikian, perlu dipahami bahwa menabung di bank tetap lebih aman ketimbang ditaruh dirumah dengan jumlah besar.
Menurut Eko cara lama tersebut sudah ditinggalkan karena tidak aman. Pihaknya menandaskan menabung di perbankan sudah umum dilakukan dengan jumlah besar. Dia memastikan dengan cara tersebut lebih aman dibandingkan memasukkan ke dalam celengan maupun ditaruh di bawah bantal. "Di samping itu menabung semakin mudah karena fasilitas bunga yang bisa membuat uang bertambah banyak meski tidak rutin mengisi tabungan," kata Eko saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Tidak hanya itu, dengan digitalisasi perbankan nasabah semakin mudah melakukan aktivitas transfer, melakukan pembayaran online hingga mengecek saldo. Meskipun begitu, perbankan juga secara terus menerus meningkatkan keamanan untuk mencegah terjadinya fraud pada saldo rekening. "Kalau bisa memang secara periodik di periksa setiap hari cek rekeningnya berapa dan catat setiap pengeluaran atau pemasukanya di bank dengan buku catatan atau bisa disimpan di note handphone," jelasnya.
Selain itu aktifkan notifikasi atau pemberitahuan melalui SMS. Biasanya, notifikasi ini bisa diset oleh nasabah misalnya untuk transaksi di atas Rp1 juta maka bank akan menginformasikan kepada nasabah. Kalaupun, bertransaksi di mesin ATM, lebih baik di mesin yang ada di tempat ramai atau di kantor cabang bank. Menurut dia ini meminimalisir pelaku kejahatan untuk memodifikasi mesin ATM. "Biasanya pelaku skimming itu tidak pasang alat di mesin ATM yang tempatnya ramai, jadi supaya aman bisa transaksi di ATM kantor cabang saja," tandasnya.
Lihat Juga: Laba sebelum Pajak Maybank Indonesia Naik 44 Persen Jadi Rp562 Miliar pada Triwulan III 2024
Bahkan ada yang bilang, menyimpan duit di bawah bantal justru lebih aman dibandingkan menabung di bank akibat lemahnya penanggulangan sistem transaksi digital banking nasional. Namun demikian, perlu dipahami bahwa menabung di bank tetap lebih aman ketimbang ditaruh dirumah dengan jumlah besar.
Menurut Eko cara lama tersebut sudah ditinggalkan karena tidak aman. Pihaknya menandaskan menabung di perbankan sudah umum dilakukan dengan jumlah besar. Dia memastikan dengan cara tersebut lebih aman dibandingkan memasukkan ke dalam celengan maupun ditaruh di bawah bantal. "Di samping itu menabung semakin mudah karena fasilitas bunga yang bisa membuat uang bertambah banyak meski tidak rutin mengisi tabungan," kata Eko saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Tidak hanya itu, dengan digitalisasi perbankan nasabah semakin mudah melakukan aktivitas transfer, melakukan pembayaran online hingga mengecek saldo. Meskipun begitu, perbankan juga secara terus menerus meningkatkan keamanan untuk mencegah terjadinya fraud pada saldo rekening. "Kalau bisa memang secara periodik di periksa setiap hari cek rekeningnya berapa dan catat setiap pengeluaran atau pemasukanya di bank dengan buku catatan atau bisa disimpan di note handphone," jelasnya.
Selain itu aktifkan notifikasi atau pemberitahuan melalui SMS. Biasanya, notifikasi ini bisa diset oleh nasabah misalnya untuk transaksi di atas Rp1 juta maka bank akan menginformasikan kepada nasabah. Kalaupun, bertransaksi di mesin ATM, lebih baik di mesin yang ada di tempat ramai atau di kantor cabang bank. Menurut dia ini meminimalisir pelaku kejahatan untuk memodifikasi mesin ATM. "Biasanya pelaku skimming itu tidak pasang alat di mesin ATM yang tempatnya ramai, jadi supaya aman bisa transaksi di ATM kantor cabang saja," tandasnya.
Lihat Juga: Laba sebelum Pajak Maybank Indonesia Naik 44 Persen Jadi Rp562 Miliar pada Triwulan III 2024
(nng)