Hampir Tutup Tahun, Realisasi Belanja Pemda Masih Kurang Dari 70%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa realisasi belanja pemerintah daerah (pemda) tahun 2020 masih rendah. Padahal, tahun 2020 akan berakhir dalam waktu tiga minggu lagi.
“Kalau kita lihat angka belanjanya, penyerapannya belanjanya baru mencapai 65,74%. Sedangkan untuk kabupaten/kota 62,68%,” katanya dikutip dari siaran pers Puspen Kemendagri, Rabu (2/12/2020).
( )
“Apa artinya ini? Artinya uang yang beredar di masyarakat itu jumlahnya sedemikian, menurut persentase tersebut. Padahal kita tahu ini sudah menjelang akhir tahun,” lanjutnya.
Meskipun begitu, dia mengaku paham dengan problematika yang sedang dihadapi oleh pemda. Kemendagri pun menggandeng Badan Pengawasan dan Keuangan (BPKP) untuk membantu pemda dalam menuntaskan hambatan-hambatan realisasi belanja.
Tito kembali mengingatkan bahwa realisasi belanja di masa pandemi ini merupakan penggerak roda perekonomian di masyarakat. Dia mengingatkan agar kepala daerah memiliki skenario optimis di situasi saat ini.
( )
“Oleh karena itu di tahun 2020 ini, evaluasi anggaran yang ditarget oleh Bapak Presiden, realisasi belanja bisa mencapai minimal 95%, karena belanja negara dalam situasi kontraksi ekonomi saat ini terjadi ketidakpastian karena adanya masalah pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya.
“Kalau kita lihat angka belanjanya, penyerapannya belanjanya baru mencapai 65,74%. Sedangkan untuk kabupaten/kota 62,68%,” katanya dikutip dari siaran pers Puspen Kemendagri, Rabu (2/12/2020).
( )
“Apa artinya ini? Artinya uang yang beredar di masyarakat itu jumlahnya sedemikian, menurut persentase tersebut. Padahal kita tahu ini sudah menjelang akhir tahun,” lanjutnya.
Meskipun begitu, dia mengaku paham dengan problematika yang sedang dihadapi oleh pemda. Kemendagri pun menggandeng Badan Pengawasan dan Keuangan (BPKP) untuk membantu pemda dalam menuntaskan hambatan-hambatan realisasi belanja.
Tito kembali mengingatkan bahwa realisasi belanja di masa pandemi ini merupakan penggerak roda perekonomian di masyarakat. Dia mengingatkan agar kepala daerah memiliki skenario optimis di situasi saat ini.
( )
“Oleh karena itu di tahun 2020 ini, evaluasi anggaran yang ditarget oleh Bapak Presiden, realisasi belanja bisa mencapai minimal 95%, karena belanja negara dalam situasi kontraksi ekonomi saat ini terjadi ketidakpastian karena adanya masalah pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya.
(ind)