Cari Cadangan Migas, Pertamina Gelar Survei Line Test Vibroseis 2D di Majalengka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Subholding Upstream Pertamina terus berupaya menemukan cadangan migas baru guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Upaya itu salah satunya dilakukan dengan menggelar survei Line Test Vibroseis 2D di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Survei Line Test Vibroseis 2D ini merupakan bagian dari pemenuhan Komitmen Kerja Pasti WK Jambi Merang (KKPJM) di wilayah terbuka tahun ke-2, yang dilakukan PHE Jambi Merang dan SKK Migas. PHE Jambi Merang mengandeng PT Elnusa Tbk dan ITB guna dalam proyek ini guna melakukan survei Line Test Vibroseis 2D yang bersifat semi riset sebagai langkah awal untuk menunjang pencarian adanya potensi migas.
(Baca Juga: Ekplorasi Masif Terus Dilakukan untuk Penemuan Cadangan Migas Besar)
Area Majalengka sendiri dipilih sebagai lokasi test line survey berdasarkan pertimbangan teknis geologis berada di area yang tertutup material volcanic dan belum diketahui potensi hidrokarbonnya lebih detail.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Medy Kurniawan menjelaskan kegiatan survei Line Test Vibroseis 2D wilayah Majalengka adalah lanjutan dari pelaksanaan komitmen seismik open area KKP PHE Jambi Merang tahap 1 yang telah selesai dilaksanakan pada 3 Agustus 2020 lalu sepanjang 32.215 km.
"Komitmen Eksplorasi KKP PHE Jambi Merang selama lima tahun, setelah selesai seismik tahap ke-1 di wilayah Indonesia bagian timur bulan Agustus lalu, kini tahap ke2 dilakukan Line Test Vibroseis 2D yang juga selesai tepat waktu. Sebagai riset awal dilakukan survey sepanjang 15 km, namun tantangan melakukan survei di darat cukup besar karena bersingungan langsung dengan fasilitas masyarakat sehingga kita harus memastikan operasi berjalan aman," ujar Medy di Jakarta, Jumat (4/12/2020).
(Baca Juga: Di Depan Anggota DPR, Pertamina Beberkan Alasan Pembentukan Subholding)
Kegiatan survei Line Test dilaksanakan mulai 29 September hingga 22 November 2020 memiliki tantangan cukup tinggi mengingat dilakukan di tengah masa pandemi. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Keberhasilan proyek dapat diraih berkat kedisiplinan semua pihak dalam mematuhi protokol kesehatan dan peraturan keselamatan kerja, melalui program "Zero Incident & Zero Covid-19".
Survei Line Test Vibroseis 2D ini merupakan bagian dari pemenuhan Komitmen Kerja Pasti WK Jambi Merang (KKPJM) di wilayah terbuka tahun ke-2, yang dilakukan PHE Jambi Merang dan SKK Migas. PHE Jambi Merang mengandeng PT Elnusa Tbk dan ITB guna dalam proyek ini guna melakukan survei Line Test Vibroseis 2D yang bersifat semi riset sebagai langkah awal untuk menunjang pencarian adanya potensi migas.
(Baca Juga: Ekplorasi Masif Terus Dilakukan untuk Penemuan Cadangan Migas Besar)
Area Majalengka sendiri dipilih sebagai lokasi test line survey berdasarkan pertimbangan teknis geologis berada di area yang tertutup material volcanic dan belum diketahui potensi hidrokarbonnya lebih detail.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Medy Kurniawan menjelaskan kegiatan survei Line Test Vibroseis 2D wilayah Majalengka adalah lanjutan dari pelaksanaan komitmen seismik open area KKP PHE Jambi Merang tahap 1 yang telah selesai dilaksanakan pada 3 Agustus 2020 lalu sepanjang 32.215 km.
"Komitmen Eksplorasi KKP PHE Jambi Merang selama lima tahun, setelah selesai seismik tahap ke-1 di wilayah Indonesia bagian timur bulan Agustus lalu, kini tahap ke2 dilakukan Line Test Vibroseis 2D yang juga selesai tepat waktu. Sebagai riset awal dilakukan survey sepanjang 15 km, namun tantangan melakukan survei di darat cukup besar karena bersingungan langsung dengan fasilitas masyarakat sehingga kita harus memastikan operasi berjalan aman," ujar Medy di Jakarta, Jumat (4/12/2020).
(Baca Juga: Di Depan Anggota DPR, Pertamina Beberkan Alasan Pembentukan Subholding)
Kegiatan survei Line Test dilaksanakan mulai 29 September hingga 22 November 2020 memiliki tantangan cukup tinggi mengingat dilakukan di tengah masa pandemi. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Keberhasilan proyek dapat diraih berkat kedisiplinan semua pihak dalam mematuhi protokol kesehatan dan peraturan keselamatan kerja, melalui program "Zero Incident & Zero Covid-19".
(fai)