Outlook 2021 Garuda Indonesia: Pasang Target Setengah dari Kinerja 2019

Selasa, 15 Desember 2020 - 13:15 WIB
loading...
Outlook 2021 Garuda Indonesia: Pasang Target Setengah dari Kinerja 2019
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra menyampaikan, harapannya mengenai Outlook perseroan di tahun 2021.Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) , Irfan Setiaputra menyampaikan, harapannya mengenai Outlook perseroan di tahun 2021. Pihaknya berharap kinerja perusahaan bisa mencapai 50 persen daripada kinerja tahun 2019.

Irfan menjelaskan, untuk mencapai hal tersebut pihaknya akan menyiapkan banyak hal untuk tahun 2021, seperti membuka rute baru, mengecilkan rute rute tertentu dan menambah frekuensi di rute-rute yang memiliki banyak kebutuhan

"Soal outlook 2021 kita harapkan fundamentalnya begini, kita melakukan outlook itu 2021 bisa mencapai 50 persen dari kondisi 2019 sebelum Covid-19," ujar Irfan dalam Public Expose Garuda Indonesia secara virtual, Selasa (15/12/2020).

(Baca Juga: Garuda Indonesia Terus Terapkan Protokol Kesehatan di Dalam Kabin )

Sambung dia menambahkan, untuk mencapai hal tersebut tentunya akan banyak tantangan di dalamnya, terlebih jika dikaitkan dengan penerbangan umroh dan haji setelah pandemi Covid-19.

"Tentu saja banyak tantangan khususnya di Garuda ini lebih dikaitkan dengan apakah umroh dan haji akan secepat apa recover sebelum covid dan ini semuanya akan sangat tergantung dari pemerintah Saudi dan juga perkembangan soal vaksin," kata dia.

"Tapi kalau melihat perkembangan soal vaksin kami sangat optimis dari sisi pencapaian yang kita lakukan," sambungnya.

(Baca Juga: Erick Thohir Bantah Holding Aviasi untuk Menyelamatkan Garuda Indonesia )

Terkait holding pariwisata BUMN , dia menyampaikan bahwa pembahasan masih terus berlangsung sampai saat ini. Namun, menurutnya PP mengenai holding tersebut sepertinya belum bisa selesai tahun ini karena masih terus dapat beberapa hal yang harus difinalisasi dan juga untuk memastikan bahwa tidak ada isu persaingan usaha dengan terbentuknya holding ini.

"Jadi akan ada penundaan, tapi diskusi antar BUMN terus kita berlangsungkan, diskusi dengan stakeholder lain terus kita lakukan untuk kita matangkan untuk hal-hal terkait pembentukan holding ini," ucapnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1551 seconds (0.1#10.140)