Kabar Baik! Akses Internet Bakal Masuk Daerah 3T
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan melakukan percepatan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) untuk 3T. Targetnya, pemerintah bisa meningkatkan konektivitas di lebih dari 12.000 desa yang belum tersentuh internet . Adapun anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 25 triliun pada tahun 2021 hingga 2024 untuk pembangunan infrastruktur teknologi infromasi dan komunikasi (TIK).
"Melalui teknologi pemerintah bisa memberikan pelayanan dan infrastruktur digital yang reliable ke seluruh Indonesia. Seluruh infrastruktur tidak hanya mendukung program pemerintah saja, namun juga pelaku ekonomi lain bisa mendapatkan dampak spillover dari pembangunan infrastruktur ini," Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Menurut dia apabila akses internet tersedia proses vaksin bakal lebih cepat. Pihaknya mengatakan bahwa sebanyak lebih dari 180 juta penduduk Indonesia akan menjalani penyuntikan vaksin demi menekan penyebaran virus korona. "Bayangkan kalau lebih dari 180 juta orang Indonesia akan divaksin dan tidak sekali, sehingga membutuhkan teknologi untuktracking," kata dia.
Dia mengatakan pemerintah melalui teknologi digital lebih cepat mendata siapa saja yang sudah mendapatkan vaksin, baik berdasarkan nama, alamat rumah maupun nomer identitas. Adapun, seluruh Puskesmas bisa terkoneksi dengan layanan teknologi digital tersebut setiap daerah bisa memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. "Sekarang kita tentu dalam fokus covid ini, seluruh Puskesmas harusnya bisa terkoneksi dengan teknologi digital. Maka pada 2021, kita akan mengakselerasi pembangunan BTS untuk wilayah-wilayah yang masih tertinggal," bebernya.
"Melalui teknologi pemerintah bisa memberikan pelayanan dan infrastruktur digital yang reliable ke seluruh Indonesia. Seluruh infrastruktur tidak hanya mendukung program pemerintah saja, namun juga pelaku ekonomi lain bisa mendapatkan dampak spillover dari pembangunan infrastruktur ini," Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Menurut dia apabila akses internet tersedia proses vaksin bakal lebih cepat. Pihaknya mengatakan bahwa sebanyak lebih dari 180 juta penduduk Indonesia akan menjalani penyuntikan vaksin demi menekan penyebaran virus korona. "Bayangkan kalau lebih dari 180 juta orang Indonesia akan divaksin dan tidak sekali, sehingga membutuhkan teknologi untuktracking," kata dia.
Dia mengatakan pemerintah melalui teknologi digital lebih cepat mendata siapa saja yang sudah mendapatkan vaksin, baik berdasarkan nama, alamat rumah maupun nomer identitas. Adapun, seluruh Puskesmas bisa terkoneksi dengan layanan teknologi digital tersebut setiap daerah bisa memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. "Sekarang kita tentu dalam fokus covid ini, seluruh Puskesmas harusnya bisa terkoneksi dengan teknologi digital. Maka pada 2021, kita akan mengakselerasi pembangunan BTS untuk wilayah-wilayah yang masih tertinggal," bebernya.
(nng)