Luhut Aja Berterima Kasih, Industri Kelapa Sawit Buka Jutaan Lapangan Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkebunan Kelapa Sawit berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Ekonom Indef Bustanul Arifin mengatakan, perkebunan kelapa sawit membuka lapangan pekerjaan bagi 2,68 juta keluarga pekebun kelapa sawit dan 4,45 juta individu di tahun 2020.
"Angka ini setara dengan 11,65% tenaga kerja yang terserap di sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan di Agustus 2020 yang mencapai 38,2 juta orang atau sekitar 3,46% dari total penduduk yang bekerja di Agustus 2020 yang mencapai 128,4 juta orang," kata Bustanul di Jakarta.
(Baca Juga: Menko Luhut : Terima Kasih Industri Sawit Sudah Jadi Penopang Ekonomi )
Sementara itu larangan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya ke Uni Eropa, terang dua jelas akan berdampak pada 4,45 juta pekerja dan 2,68 juta keluarga petani yang mengandalkan hidup dari kelapa sawit.
"Angka tersebut adalah angka tenaga kerja yang terserap langsung, bukan tenaga kerja yang terserap secara tidak langsung dari aktivitas perkebunan kelapa sawit," katanya.
(Baca Juga: Terungkap! 16 Juta Orang Menggantungkan Hidupnya dari Industri Sawit )
Dia menambahkan, luas kebun kelapa sawit dan produksi minyak sawit Indonesia dalam satu dekade terakhir meningkat masing-masing 1,7 kali lipat dan 2,2 kali lipat. "Pada tahun 2010, luas kebun kelapa sawit seluas 8,39 juta hektar. Pada tahun 2020, angkanya meningkat menjadi 16 juta hektar," tandasnya.
Sebelumnya bahkan atas kontribusi industri sawit , Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan terima kasih kepada para pelaku industri kelapa sawit karena masih menjadi penopang ekonomi di saat pandemi. “Terima kasih Industri sawit telah menjadi penopang utama perekonomian Indonesia terutama di masa pandemi saat ini,” ucap Luhut.
"Angka ini setara dengan 11,65% tenaga kerja yang terserap di sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan di Agustus 2020 yang mencapai 38,2 juta orang atau sekitar 3,46% dari total penduduk yang bekerja di Agustus 2020 yang mencapai 128,4 juta orang," kata Bustanul di Jakarta.
(Baca Juga: Menko Luhut : Terima Kasih Industri Sawit Sudah Jadi Penopang Ekonomi )
Sementara itu larangan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya ke Uni Eropa, terang dua jelas akan berdampak pada 4,45 juta pekerja dan 2,68 juta keluarga petani yang mengandalkan hidup dari kelapa sawit.
"Angka tersebut adalah angka tenaga kerja yang terserap langsung, bukan tenaga kerja yang terserap secara tidak langsung dari aktivitas perkebunan kelapa sawit," katanya.
(Baca Juga: Terungkap! 16 Juta Orang Menggantungkan Hidupnya dari Industri Sawit )
Dia menambahkan, luas kebun kelapa sawit dan produksi minyak sawit Indonesia dalam satu dekade terakhir meningkat masing-masing 1,7 kali lipat dan 2,2 kali lipat. "Pada tahun 2010, luas kebun kelapa sawit seluas 8,39 juta hektar. Pada tahun 2020, angkanya meningkat menjadi 16 juta hektar," tandasnya.
Sebelumnya bahkan atas kontribusi industri sawit , Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan terima kasih kepada para pelaku industri kelapa sawit karena masih menjadi penopang ekonomi di saat pandemi. “Terima kasih Industri sawit telah menjadi penopang utama perekonomian Indonesia terutama di masa pandemi saat ini,” ucap Luhut.
(akr)