BKPM-PLN Antisipasi Kebutuhan Listrik Terkait Investasi di Suluttenggo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyambut baik kesiapan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN memasok listrik kegiatan investasi dan industri di wilayah Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo). Saat ini, PLN memiliki cadangan lebih dari 100 MW.
"Exisisting-nya ada 900 MW on grid, cadangan lebih dari 100 MW," ujar anggota Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo melalui siaran pers, Minggu (27/12/2020).
(Baca Juga: PLN Jawa Timur Optimistis Konsumsi Listrik hingga Akhir Tahun Tumbuh Positif)
Usai melakukan pertemuan dengan General Manajer PLN Suluttenggo Leo Basuki dan jajarannya di Manado, Rizal mengatakan, BKPM dan PLN Suluttenggo harus mengantisipasi potensi lonjakan permintaan listrik di wilayah ini ke depan sebagai dampak dari pesatnya pertumbuhan investasi. "Kita sepakat harus antisipasi lonjakan investasi, utamanya di wilayah Sulawesi Tengah, seperti Morowali Utara," ujar Rizal.
Rizal mengatakan, pertumbuhan investasi di Sulteng belakangan ini sangat pesat. Hasilnya, Sulteng kini menjadi daerah tujuan investasi terbesar ke-3 di Indonesia.
"Sulteng dan Sulut ini kan wilayah seksi semua untuk investasi ke depan. Konektivitas di Sulut juga sudah sangat bagus dengan adanya jalan tol Manado-Bitung. Ini akan memacu investasi ke depan. Butuh listrik banyak," ujar Rizal.
Rizal mencontohkan, pihaknya mendapat penjelasan dari GM Sulutenggo, saat ini PLN tengah merampungkan pembangunan jaringan distribusi tegangan tinggi dari Poso ke Morut, guna mengantisipasi lonjakan permintaan listrik industri maupun rumah tangga di wilayah tersebut. "Pertengahan 2021, akan selesai. Industri di sana tak usah takut, sebab keandalan listrik akan tersedia," tandasnya.
(Baca Juga: BKPM Pede Target Investasi Tahun Ini Tercapai)
Rizal mengatakan, pemerintah saat ini mendorong utilisasi daya listrik PLN. Sebab itu, investor dan BUMN diimbau berkoordinasi dengan PLN dalam pemenuhan daya listrik. Ke depan, ujar Rizal, pihaknya akan saling bertukar informasi terkait rencana dan kegiatan investasi di wilayah ini dengan PLN.
"Selama ini PLN ternyata belum punya data-data terkait rencana-rencana dan kegiatan investasi di wilayah ini. Kalau kita pasok data kan tinggal dicocokkan. Hambatan investasi terkait ketersediaan listrik bisa teratasi dengan cepat," tegasnya.
"Exisisting-nya ada 900 MW on grid, cadangan lebih dari 100 MW," ujar anggota Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo melalui siaran pers, Minggu (27/12/2020).
(Baca Juga: PLN Jawa Timur Optimistis Konsumsi Listrik hingga Akhir Tahun Tumbuh Positif)
Usai melakukan pertemuan dengan General Manajer PLN Suluttenggo Leo Basuki dan jajarannya di Manado, Rizal mengatakan, BKPM dan PLN Suluttenggo harus mengantisipasi potensi lonjakan permintaan listrik di wilayah ini ke depan sebagai dampak dari pesatnya pertumbuhan investasi. "Kita sepakat harus antisipasi lonjakan investasi, utamanya di wilayah Sulawesi Tengah, seperti Morowali Utara," ujar Rizal.
Rizal mengatakan, pertumbuhan investasi di Sulteng belakangan ini sangat pesat. Hasilnya, Sulteng kini menjadi daerah tujuan investasi terbesar ke-3 di Indonesia.
"Sulteng dan Sulut ini kan wilayah seksi semua untuk investasi ke depan. Konektivitas di Sulut juga sudah sangat bagus dengan adanya jalan tol Manado-Bitung. Ini akan memacu investasi ke depan. Butuh listrik banyak," ujar Rizal.
Rizal mencontohkan, pihaknya mendapat penjelasan dari GM Sulutenggo, saat ini PLN tengah merampungkan pembangunan jaringan distribusi tegangan tinggi dari Poso ke Morut, guna mengantisipasi lonjakan permintaan listrik industri maupun rumah tangga di wilayah tersebut. "Pertengahan 2021, akan selesai. Industri di sana tak usah takut, sebab keandalan listrik akan tersedia," tandasnya.
(Baca Juga: BKPM Pede Target Investasi Tahun Ini Tercapai)
Rizal mengatakan, pemerintah saat ini mendorong utilisasi daya listrik PLN. Sebab itu, investor dan BUMN diimbau berkoordinasi dengan PLN dalam pemenuhan daya listrik. Ke depan, ujar Rizal, pihaknya akan saling bertukar informasi terkait rencana dan kegiatan investasi di wilayah ini dengan PLN.
"Selama ini PLN ternyata belum punya data-data terkait rencana-rencana dan kegiatan investasi di wilayah ini. Kalau kita pasok data kan tinggal dicocokkan. Hambatan investasi terkait ketersediaan listrik bisa teratasi dengan cepat," tegasnya.
(fai)