Tak Sekadar Terang, Berkat PLN Produksi Petani Bawang Sulsel Meningkat
loading...
A
A
A
Terpisah, Plt Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lakawan UP3 Pinrang UIW SSTB, Muh Ridha Modeong menjelaskan, PLN khususnya ULP Lakawan telah hadir dengan program pemanfaatan listrik untuk budi daya bawang merah (PETIK BM) yang mengakomodir kebutuhan petani dalam pengairan, pompanisasi dan listrik untuk penerangan/lampu hama (ultraviolet).
Kata dia, program ini terdiri dari tiga jenis pemanfaatan listrik, yakni PETIK BM pompanisasi, yakni penggunaan dinamo listrik 3 phasa untuk pompanisasi air dari hulu sungai ke bak penampungan. Lalu, PETIK BM penyiraman yakni penggunaan pompa listrik 1 phasa untuk penyiraman lahan pertanian menggunakan kincir air. Dan kemudian, PETIK BM lampu yakni pemanfaatan listrik untuk lampu penjerat hama (ultraviolet) dan lampu pengusir hama.
“Alhamdulillah, sampai dengan bulan Desember 2020 telah ada sekitar 200 lahan petani yang memanfaatkan program PETIK BM ini, tersebar di daerah Kabupaten Enrekang, di antaranya Kecamatan Baraka, Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Baroko dan beberapa desa tersebar,”ujarnya, baru-baru ini.
Di area cakupannya, saat ini ada sekitar 207 pelanggan yang telah menjadi pelanggan dengan total daya terpasang sekitar 200 kVA. Untuk sektor pertanian, ada program lainnya berupa electrify agriculture untuk lahan pertanian padi di Kabupaten Pinrang.
“Kami berharap pemanfaatan listrik tidak hanya dari sektor produksi, namun juga pada after produksi misalnya pengelolaan bawang goreng dan lainnya,” terangnya.
Program Layanan Petik Bawang Merah Gunakan Zero Private Genzet bagi Petani
PLN terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat memberikan perannya, tak hanya memberikan layanan untuk menerangi rumah warga sebagai fungsi penerangan, tapi juga hadir memberikan inovasi yang dapat mendorong sektor-sektor lain bergerak.
Salah satunya sektor pertanian dengan terus melakukan upaya peningkatan produktivitas petani bawang merah sekaligus mendukung sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan, dengan meresmikan program layanan petik bawang merah menggunakan zero private genzet bagi petani di Desa Pekalobean, Anggeraja, Enrekang, pada medio Oktober 2020.
Zero private genzet memberikan kemudahan serta biaya operasional lebih efisien. Sehingga dapat meminimalisir bahkan meniadakan pembelian solar untuk genset karena beralihnya ke listrik PLN dan mengurangi penggunaan pestisida 50-70% dengan penggunaan lampu hama .
“ PLN berharap dengan adanya program petik bawang merah ini dapat meningkatkan kualitas dari pertanian bawang merah di Kabupaten Enrekang,” ujar General Manager PLN UIW Sulselrabar , Ismail Deu.
Kata dia, program ini terdiri dari tiga jenis pemanfaatan listrik, yakni PETIK BM pompanisasi, yakni penggunaan dinamo listrik 3 phasa untuk pompanisasi air dari hulu sungai ke bak penampungan. Lalu, PETIK BM penyiraman yakni penggunaan pompa listrik 1 phasa untuk penyiraman lahan pertanian menggunakan kincir air. Dan kemudian, PETIK BM lampu yakni pemanfaatan listrik untuk lampu penjerat hama (ultraviolet) dan lampu pengusir hama.
“Alhamdulillah, sampai dengan bulan Desember 2020 telah ada sekitar 200 lahan petani yang memanfaatkan program PETIK BM ini, tersebar di daerah Kabupaten Enrekang, di antaranya Kecamatan Baraka, Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Baroko dan beberapa desa tersebar,”ujarnya, baru-baru ini.
Di area cakupannya, saat ini ada sekitar 207 pelanggan yang telah menjadi pelanggan dengan total daya terpasang sekitar 200 kVA. Untuk sektor pertanian, ada program lainnya berupa electrify agriculture untuk lahan pertanian padi di Kabupaten Pinrang.
“Kami berharap pemanfaatan listrik tidak hanya dari sektor produksi, namun juga pada after produksi misalnya pengelolaan bawang goreng dan lainnya,” terangnya.
Program Layanan Petik Bawang Merah Gunakan Zero Private Genzet bagi Petani
PLN terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat memberikan perannya, tak hanya memberikan layanan untuk menerangi rumah warga sebagai fungsi penerangan, tapi juga hadir memberikan inovasi yang dapat mendorong sektor-sektor lain bergerak.
Salah satunya sektor pertanian dengan terus melakukan upaya peningkatan produktivitas petani bawang merah sekaligus mendukung sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan, dengan meresmikan program layanan petik bawang merah menggunakan zero private genzet bagi petani di Desa Pekalobean, Anggeraja, Enrekang, pada medio Oktober 2020.
Zero private genzet memberikan kemudahan serta biaya operasional lebih efisien. Sehingga dapat meminimalisir bahkan meniadakan pembelian solar untuk genset karena beralihnya ke listrik PLN dan mengurangi penggunaan pestisida 50-70% dengan penggunaan lampu hama .
“ PLN berharap dengan adanya program petik bawang merah ini dapat meningkatkan kualitas dari pertanian bawang merah di Kabupaten Enrekang,” ujar General Manager PLN UIW Sulselrabar , Ismail Deu.