Insurtech Bantu Masyarakat Dapatkan Produk Asuransi di Tengah Pandemi

Jum'at, 08 Januari 2021 - 00:06 WIB
loading...
Insurtech Bantu Masyarakat Dapatkan Produk Asuransi di Tengah Pandemi
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Di tengah pandemi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi asuransi kesehatan di kuartal IV-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 13,2% secara tahunan atau year on year (yoy). Kondisi itu menguatkan sinyal akan masyarakat yang kian sadar tentang pentingnya proteksi bagi kesehatan diri. Salah satunya melalui asuransi.

Chief Executive Officer (CEO) Qoala Harshet Lunani menegaskan, asuransi sangat penting di masa pandemi demi melindungi masyarakat bila terdampak pandemi Covid-19. Namun, adanya peraturan daerah mengenai pembatasan kegiatan (PSBB) di hampir semua kota besar di Indonesia justru menjadi kendala dalam distribusi produk asuransi. ( Baca juga:Asyik! Aturan Ganti Rugi Dana Investor Pasar Modal Terbit )

Tantangan itu menuntut perusahaan teknologi asuransi (insurtech) miliknya untuk berinovasi. Pihaknya kemudian mengembangkan platform digital Qoala Plus untuk membantu perusahaan asuransi memasarkan produk secara digital.

“Teknologi ini untuk membantu mitra kami melayani masyarakat secara digital. Ini menjadi solusi sehingga akses produk asuransi dapat dicapai dengan mudah, cepat, dan tanpa terhalang peraturan PSBB,” ujarnya di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Harshet melanjutkan, platformnya tersebut menyediakan teknologi yang mempermudah proses berasuransi. Menurutnya, di era digitalisasi dan pandemi saat ini, perusahaan mau tidak mau menjangkau masyarakat secara virtual sehingga mematuhi protokol kesehatan.

Sejak berdiri pada 2018, pihaknya sudah membantu perusahaan asuransi dengan menyediakan layanan digital bagi puluhan juta orang. Termasuk melalui kerja sama dengan berbagai platform digital ternama di Indonesia. ( Baca juga:Gelombang Suara Gempa Bawah Air Ungkap Perubahan Pemanasan Laut )

“Kami sudah bekerja sama dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi dalam menyediakan variasi produk asuransi. Sehingga, bisa membantu lebih dari 10 ribu mitra untuk tetap dapat mendapat penghasilan sekaligus melayani kebutuhan asuransi masyarakat luas,” tandas lulusan Oxford University itu.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)