Kemenperin dan Kemenparekraf Gandeng Tokopedia Dukung Industri Fesyen Muslim Lokal

Jum'at, 15 Mei 2020 - 03:09 WIB
loading...
Kemenperin dan Kemenparekraf Gandeng Tokopedia Dukung Industri Fesyen Muslim Lokal
Kementerian Perindustrian dan Kemenparekraf gandeng Tokopedia dukung industri fesyen muslim lokal. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Industri fesyen muslim di Indonesia terus berkembang. Menurut The State Global Islamic Economy Report tahun 2019-2020, Indonesia menduduki peringkat tiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Hal ini menjadi peluang bagi UMKM sektor fesyen muslim tanah air, bahkan di tengah pandemi.

Melihat kesempatan ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Perindustrian menggandeng Tokopedia, serta para pelaku industri fesyen muslim lokal, menginisiasi kampanye #RamadanBanggaLokal, upaya bersama untuk memajukan industri sekaligus membantu menggerakkan roda perekonomian syariah di tengah pandemi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mengatakan, produk lokal, salah satunya fesyen muslim, merupakan contoh produk ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi.

"Dengan menyatukan semangat antara pemerintah dan pelaku industri melalui kampanye #RamadanBanggaLokal, kita bisa mendukung tumbuh kembang para pegiat UMKM di industri fesyen muslim sekaligus meningkatkan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap produk fesyen muslim lokal," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang 2019 mencapai USD8,3 miliar dan pada Januari-Februari 2020, ekspor industri pakaian jadi menembus USD1,38 miliar.

"Melihat potensi yang sangat besar tersebut, kampanye #RamadanBanggaLokal pun diluncurkan. Kampanye ini adalah upaya bersama untuk memajukan industri pakaian secara daring, dalam kesempatan ini fesyen muslim, sekaligus menjaga perputaran roda ekonomi syariah selama pandemi," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Melalui kerjasama dengan perusahaan teknologi Indonesia seperti Tokopedia, para pengusaha fesyen muslim lokal dapat memanfaatkan platform marketplace untuk menjual produk fesyen muslim secara daring, mulai dari pakaian muslim hingga perlengkapan ibadah.

Kampanye nasional #RamadanBanggaLokal, yang diadakan pada 13-17 Mei 2020 di Tokopedia, akan melibatkan sejumlah pelaku industri fesyen muslim lokal, termasuk Aleza, Nadjani, Kami, Ghaisani, Irsalina, Buttonscarves, RA Hijab, Duha Muslimwear, Ederra dan masih banyak lainnya.

CEO dan Founder Tokopedia William Tanuwijaya menyatakan, #RamadanBanggaLokal berangkat dari semangat #JagaEkonomiIndonesia, inisiatif kami bersama para mitra strategis dalam menjaga perputaran ekonomi Indonesia di tengah pandemi ini.

"Kolaborasi antara Tokopedia dengan Kemenparekraf, Kemenperin dan pelaku industri fesyen muslim lokal ini adalah upaya bersama dalam memastikan pertumbuhan industri fesyen muslim tetap terjaga dengan memungkinkan para pebisnis lokal dapat terus berbisnis daring lewat Tokopedia," ujar William.

Demi mendukung kampanye #RamadanBanggaLokal, Tokopedia membantu pebisnis fesyen muslim lokal dengan memberikan pendampingan, akses dan edukasi yang dibutuhkan termasuk peningkatan kualitas produksi hingga pemasaran, serta penyediaan fitur-fitur yang dapat membantu penjual menjangkau lebih banyak pembeli melalui Tokopedia.

Sebagai Pendiri Ederra, Indah Ederra, merupakan salah satu dari banyak pebisnis fesyen muslim lokal yang memilih memaksimalkan bisnis daringnya lewat Tokopedia sejak pandemi.

"Kami sangat menghargai inisiatif pemerintah dan Tokopedia dalam membantu pebisnis fesyen muslim lokal tetap beroperasi di tengah pandemi melalui kampanye #RamadanBanggaLokal. Berawal dari hitungan puluhan produk, kini Ederra dapat menjual ribuan produk fesyen muslim lewat Tokopedia sekaligus membangun komunitas untuk berkontribusi bagi masyarakat. Kami berharap kolaborasi ini dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk terus mendukung keberlangsungan industri fesyen muslim, salah satunya dengan membeli produk-produk yang dihasilkan oleh kreator lokal," ungkap Indah.

Dalam kesempatan yang sama, Pendiri ZytaDelia, Zyta Delia, juga merasakan manfaat dari penjualan daring. "Pandemi ini menyebabkan penjualan kami menurun sebesar 40%. Di tengah upaya memastikan lapangan pekerjaan di ZytaDelia tetap terjaga, saya akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung menjadi Official Store di Tokopedia. Semenjak itu, omzet kami dapat kembali stabil secara perlahan dan hal ini menjadi titik terang untuk usaha juga pegawai kami".
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)