Ikon Unik dalam Desain Furnitur IKEA
loading...
A
A
A
KOLABORASI antara perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA, dengan perancang busana terkemuka asal Amerika Serikat, Virgil Abloh, menghasilkan produk unik dalam koleksi Markerad. Penjualan produknya di Indonesia banyak mendapat perhatian para pencinta IKEA.
Markerad merupakan koleksi furnitur berdesain minimalis dan dibuat berdasarkan keartistikan dan elemen dekonstruktif, khas karya Abloh. Kutipan-kutipan ikonik yang terdapat pada produk pembuatnya menjadi lebih unik dan menarik.
"Saya ingin setiap item dapat membuat orang merasa bangga dengan desainnya, dan menjadi alasan utama mengapa Anda harus mendapatkannya," jelas Abloh.
Bagi kalangan generasi milenial, ikatan emosional pada produk ini menjadi penting sebagai nilai tambah selain sisi fungsionalnya. Termasuk, di antaranya kebanggaan terhadap kepemilikan produk hasil karya seorang desainer. Beberapa kolaborasi IKEA dan Virgil Abloh tertuang dalam berbagai karya seperti meja, lemari pajangan, dan karpet wet grass.
Untuk meja, Abloh memberikan desain minimalis yang kental akan gaya Skandinavian dengan konstruksi dan bahan yang ringan serta mudah dirakit. Setiap kaki mejanya dapat dipasang dengan metode klik menggunakan wedge dowel khas IKEA, sehinga tidak memerlukan peralatan untuk merakit.
Sedangkan untuk lemari pajangan, IKEA dan Abloh memberikan sentuhan yang bisa mencerminkan pemiliknya, bukan sekadar sebagai tempat menyimpan barang-barang .
"Lemari panjang transparan ini memiliki pengunci berwarna merah berbentuk paku yang aksentuatif. Pengait berbentuk paku ini melambangkan desain modern bagi kalangan urban," tutur Abloh.
Kolaborasi desain berikutnya juga tertuang dalam bentuk karpet wet grass. Karpet berwarna hijau dengan kutipan unik sebagai pesan mendasar dalam kreasi Virgil ini sangat ikonik. Karpet bulu tipis ini tentu untuk diinjak meskipun bertuliskan Wet Grassdalam warna hijau yang cerah. (Aprilia S Andyna)
Markerad merupakan koleksi furnitur berdesain minimalis dan dibuat berdasarkan keartistikan dan elemen dekonstruktif, khas karya Abloh. Kutipan-kutipan ikonik yang terdapat pada produk pembuatnya menjadi lebih unik dan menarik.
"Saya ingin setiap item dapat membuat orang merasa bangga dengan desainnya, dan menjadi alasan utama mengapa Anda harus mendapatkannya," jelas Abloh.
Bagi kalangan generasi milenial, ikatan emosional pada produk ini menjadi penting sebagai nilai tambah selain sisi fungsionalnya. Termasuk, di antaranya kebanggaan terhadap kepemilikan produk hasil karya seorang desainer. Beberapa kolaborasi IKEA dan Virgil Abloh tertuang dalam berbagai karya seperti meja, lemari pajangan, dan karpet wet grass.
Untuk meja, Abloh memberikan desain minimalis yang kental akan gaya Skandinavian dengan konstruksi dan bahan yang ringan serta mudah dirakit. Setiap kaki mejanya dapat dipasang dengan metode klik menggunakan wedge dowel khas IKEA, sehinga tidak memerlukan peralatan untuk merakit.
Sedangkan untuk lemari pajangan, IKEA dan Abloh memberikan sentuhan yang bisa mencerminkan pemiliknya, bukan sekadar sebagai tempat menyimpan barang-barang .
"Lemari panjang transparan ini memiliki pengunci berwarna merah berbentuk paku yang aksentuatif. Pengait berbentuk paku ini melambangkan desain modern bagi kalangan urban," tutur Abloh.
Kolaborasi desain berikutnya juga tertuang dalam bentuk karpet wet grass. Karpet berwarna hijau dengan kutipan unik sebagai pesan mendasar dalam kreasi Virgil ini sangat ikonik. Karpet bulu tipis ini tentu untuk diinjak meskipun bertuliskan Wet Grassdalam warna hijau yang cerah. (Aprilia S Andyna)
(wan)