Diagnostic Lab Utama Resmi Melantai di Bursa Saham
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Diagnos Laboratorium Utama telah resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Perusahaan yang bergerak di bisnis klinik laboratorium ini pasca-IPO (initial public offering) memiliki kode saham DGSN.
Direktur Utama Diagnos Laboratorium Mesha Rizal Sini mengatakan, IPO merupakan langkah strategis bagi perseroan dalam upaya untuk memperluas jejaring dan memberikan layanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
"Reaksi dan sentimen pasar sangat baik, ini dibuktikan pada masa penawaran saham perdana dari tanggal 4-8 dimana terjadi permintaan kelebihan 2,1 kali dari total penawaran kami. Mudah mudahan hal ini membuat orang percaya sama Diagnos," ungkapnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (15/1/2021).
Rencananya, sebagian besar dana IPO ini akan digunakan untuk pengembangan usaha. Rinciannya 42,6% untuk pembangunan laboratorium serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan. Ketiga ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021.
"Kota-kota ini berhubungan dengan dunia internasional dan pastinya butuh pelayanan laboratorium seperti SWAB dan lainya," jelasnya. Saat ini, perusahaan sudah memiliki 8 cabang yang tersebar dari Padang, Depok, Jakarta, Tangerang Selatan hingga Denpasar.
Diketahui, dalam IPO tersebut, perseroan melepas sebanyak 250 juta saham baru dengan harga penawaran umum Rp200 per saham. Jumlah tersebut setara 20% dari nilai yang ditempatkan dan disetor perseroan. Saat ini Diagnos merupakan perusahaan klinik laboratorium yang terafiliasi dengan Bundamedik Healthcare System (BMHS).
Direktur Utama Diagnos Laboratorium Mesha Rizal Sini mengatakan, IPO merupakan langkah strategis bagi perseroan dalam upaya untuk memperluas jejaring dan memberikan layanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
"Reaksi dan sentimen pasar sangat baik, ini dibuktikan pada masa penawaran saham perdana dari tanggal 4-8 dimana terjadi permintaan kelebihan 2,1 kali dari total penawaran kami. Mudah mudahan hal ini membuat orang percaya sama Diagnos," ungkapnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (15/1/2021).
Rencananya, sebagian besar dana IPO ini akan digunakan untuk pengembangan usaha. Rinciannya 42,6% untuk pembangunan laboratorium serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan. Ketiga ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021.
"Kota-kota ini berhubungan dengan dunia internasional dan pastinya butuh pelayanan laboratorium seperti SWAB dan lainya," jelasnya. Saat ini, perusahaan sudah memiliki 8 cabang yang tersebar dari Padang, Depok, Jakarta, Tangerang Selatan hingga Denpasar.
Diketahui, dalam IPO tersebut, perseroan melepas sebanyak 250 juta saham baru dengan harga penawaran umum Rp200 per saham. Jumlah tersebut setara 20% dari nilai yang ditempatkan dan disetor perseroan. Saat ini Diagnos merupakan perusahaan klinik laboratorium yang terafiliasi dengan Bundamedik Healthcare System (BMHS).
(fai)