Pengusaha Ungkap Penyebab Rendahnya Serapan Gula Lokal oleh Industri Mamin

Jum'at, 22 Januari 2021 - 02:00 WIB
loading...
Pengusaha Ungkap Penyebab...
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik dan Hubungan Antar Lembaga GAPMMI Rachmat Hidayat mengungkap industri makanan dan minuman selama ini menyerap gula dari produsen lokal hanya sebesar 40%. Rendahnya angka tersebut dipengaruhi oleh produktivitas produsen gula dalam negeri.

"Industri mamin diwajibkan untuk membeli gula lokal, dan kami hanya dapat sebesar itu," katanya dalam Market Review IDX Channel, Kamis (21/1/2021). ( Baca juga:Gapmmi Pede Industri Mamin Bisa Tumbuh 7 Persen di 2021 )

Ia menjelaskan, rendahnya penyerapan produksi gula rafinasi lokal ini disebabkan oleh tidak adanya sinkronisasi data impor bahan baku raw sugar dengan kebutuhan industri. Alhasil, pemerintah memberikan kuota impor tidak match dengan yang dibutuhkan.

"Problem-nya adalah mereka (produsen) itu butuh bahan baku 100% impor yaitu raw sugar. Nah kuota yang diberikan itu sering tidak match dengan kebutuhan industri," jelasnya.

Rachmat berharap, dengan adanya RPP cipta kerja dapat memenuhi kuota impor yang diperlukan. Sebab, pemerintah sudah berjanji dalam klausul tersebut, yang namanya perizinan importasi itu ditetapkan dengan neraca komoditas sebelum tahun impor itu berjalan. Kemudian, importasi dilakukan secara transparan sehingga pelaku usaha tahu berapa yang seharusnya di impor. ( Baca juga:MAKI Lacak Harun Masiku di Dua Negara, Minta KPK Terbitkan Red Notice )

"Bagi kami ini suatu terobosan, semoga realisasinya benar terjadi," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Kenakan Tarif Impor...
AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
Trump Ancam Tarif 25%...
Trump Ancam Tarif 25% bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela
Tetangga Indonesia Ini...
Tetangga Indonesia Ini Diserbu Investasi AS, Capai Kesepakatan Rp67 Triliun
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Ekspor ke AS Rp2.232 Triliun di Tengah Perang Tarif
AS Kembali Tabuh Genderang...
AS Kembali Tabuh Genderang Perang ke China, Tak Segan Beri Hukuman Ini
Bea Masuk dan Pajak...
Bea Masuk dan Pajak Impor Barang Kiriman Rp1,7 T di 2024, DJBC: Tak Signifikan, Tapi Bikin Ribet
Drinktec 2025 Memacu...
Drinktec 2025 Memacu Lahirnya Inovasi Baru Industri Minuman dan Makanan Cair
Tribhakti Inspektama...
Tribhakti Inspektama Buka Pelayanan VPTI untuk Perluasan 5 Komoditas Baru
Perkuat Industri Petrokimia...
Perkuat Industri Petrokimia RI, Pemerintah Perlu Contoh Korsel
Rekomendasi
Ucapkan Selamat Idulfitri,...
Ucapkan Selamat Idulfitri, HT: Mari Saling Memaafkan, Pererat Silaturahmi, dan Tumbuhkan Semangat Baru
Kepala Bakamla Laksdya...
Kepala Bakamla Laksdya Irvansyah Berpotensi Jadi Wakil Panglima TNI
Tragis, Petinju Kelas...
Tragis, Petinju Kelas Berat Ringan Meninggal setelah Kolaps di Atas Ring
Berita Terkini
Menhub Pastikan Kelancaran...
Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni Lampung Jelang Arus Balik
1 jam yang lalu
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
3 jam yang lalu
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
3 jam yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
5 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
7 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
7 jam yang lalu
Infografis
NASA Ungkap Penyebab...
NASA Ungkap Penyebab Kota New York Tenggelam Lebih Cepat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved