Diobrak-abrik Pandemi, Perbankan Mantap ke Digital Mindset
loading...
A
A
A
2. Perubahan Mid-Circle atau level customer. Perubahan konsumen mencakup perubahan kebutuhan, preferensi, prioritas, hingga kebiasaan dan gaya hidup.
Maraknya tren belanja online. Perkembangan digitalisasi juga meningkatkan transaksi berbelanja secara online melalui e-commerce atau marketplace. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah transaksi ecommerce yang kian meningkat di masa pandemi, sehingga menjadi peluang bagi bank untuk jasa pembayaran & transaksi online.
Di sisi lain pandemi juga menciptakan tren contactless economy, karena ekonomi dan bisnis hanya bisa di-drive oleh digitalisasi yang memungkinkan konsumen bertransaksi tanpa harus bersentuhan langsung. Sehingga penggunaan digital banking & berbagai fitur digital payment meningkat drastis di masa pandemi corona saat ini.
Dari sisi arus keuangan masyarakat di masa pandemi, mereka lebih cenderung untuk mengurangi spending karena daya beli yang menurun diakibatkan oleh pendapatan yang berkurang saat pandemi. Sehingga perbankan harus berinovasi dengan menciptakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah di masa pandemi COVID-19.
3. Level Inner-Circle ada kompetisi industri perbankan. Perubahan kompetisi para pemain di industri karena pandemi yang pada gilirannya akan membentuk rule of the game baru dan mengubah peta persaingan. ( Baca juga:Daerah yang Tak Terapkan PPKM Diminta Lebih Tegas terhadap Pelanggar Prokes )
Di perbankan menunjukkan bahwa digitalisasi membuat perkembangan inovasi digital branch lantaran para nasabah bisa dilayani kebutuhan perbankannya melalui virtual assistance tanpa harus mengunjungi kantor cabang terdekat. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para nasabah agar tidak melakukan banyak sentuhan fisik pada proses bisnis perbankan saat pandemi COVID-19.
Di sisi lain digital banking kian menggeliat di antara para pemain bank di Indonesia. Mulai dari pengembangan aplikasi mobile banking dengan berbagai fitur transaksi dan administrasinya, hingga fasilitas pembukaan rekening nasabah secara online sehingga memudahkan pelayanan konsumen dan memberikan rasa aman dari penyebaran virus corona akibat kontak langsung.
Tidak ketinggalan masyarakat juga mengharapkan responsible banking, ketika para pemain juga menunjukkan empati mereka kepada konsumen saat pandemi COVID-19 melanda. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan saluran dana dan sumbangsih mereka untuk korban dan kelompok masyarakat yang membutuhkan.
Maraknya tren belanja online. Perkembangan digitalisasi juga meningkatkan transaksi berbelanja secara online melalui e-commerce atau marketplace. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah transaksi ecommerce yang kian meningkat di masa pandemi, sehingga menjadi peluang bagi bank untuk jasa pembayaran & transaksi online.
Di sisi lain pandemi juga menciptakan tren contactless economy, karena ekonomi dan bisnis hanya bisa di-drive oleh digitalisasi yang memungkinkan konsumen bertransaksi tanpa harus bersentuhan langsung. Sehingga penggunaan digital banking & berbagai fitur digital payment meningkat drastis di masa pandemi corona saat ini.
Dari sisi arus keuangan masyarakat di masa pandemi, mereka lebih cenderung untuk mengurangi spending karena daya beli yang menurun diakibatkan oleh pendapatan yang berkurang saat pandemi. Sehingga perbankan harus berinovasi dengan menciptakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah di masa pandemi COVID-19.
3. Level Inner-Circle ada kompetisi industri perbankan. Perubahan kompetisi para pemain di industri karena pandemi yang pada gilirannya akan membentuk rule of the game baru dan mengubah peta persaingan. ( Baca juga:Daerah yang Tak Terapkan PPKM Diminta Lebih Tegas terhadap Pelanggar Prokes )
Di perbankan menunjukkan bahwa digitalisasi membuat perkembangan inovasi digital branch lantaran para nasabah bisa dilayani kebutuhan perbankannya melalui virtual assistance tanpa harus mengunjungi kantor cabang terdekat. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para nasabah agar tidak melakukan banyak sentuhan fisik pada proses bisnis perbankan saat pandemi COVID-19.
Di sisi lain digital banking kian menggeliat di antara para pemain bank di Indonesia. Mulai dari pengembangan aplikasi mobile banking dengan berbagai fitur transaksi dan administrasinya, hingga fasilitas pembukaan rekening nasabah secara online sehingga memudahkan pelayanan konsumen dan memberikan rasa aman dari penyebaran virus corona akibat kontak langsung.
Tidak ketinggalan masyarakat juga mengharapkan responsible banking, ketika para pemain juga menunjukkan empati mereka kepada konsumen saat pandemi COVID-19 melanda. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan saluran dana dan sumbangsih mereka untuk korban dan kelompok masyarakat yang membutuhkan.
(uka)