Bangun Bank Syariah Terbesar, Jokowi: Kita Persiapkan Diri sebagai Rujukan Global

Senin, 25 Januari 2021 - 14:10 WIB
loading...
Bangun Bank Syariah Terbesar, Jokowi: Kita Persiapkan Diri sebagai Rujukan Global
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia menangkap peluang ini dengan mendorong percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah lewat kehadiran bank syariah Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sangat serius untuk mengembangkan ekonomi dan lembaga keuangan syariah di Tanah Air. Karena itu, pemerintah membangun satu bank syariah Indonesia untuk menjadi yang terbesar dengan target rampung pada Februari 2021.

"Kita memperkuat industri keuangan syariah dengan membangun satu bank syariah terbesar di Indonesia, kita sudah targetkan Insya Allah di bulan Februari ini sudah bisa diselesaikan," katanya saat meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang dan meresmikan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1/2021).

Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk mengembangkan bank wakaf mikro di berbagai tempat, serta memperkuat lembaga zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat.

Lebih lanjut, Jokowi berujar, ekonomi syariah masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Pengembangan ekonomi syariah juga dijalankan oleh negara lainnya seperti Jepang, Thailand, Inggris hingga Amerika Serikat.

Karena itulah, Jokowi ingin Indonesia menangkap peluang ini dengan mendorong percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Kita harus persiapkan diri sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global, kita masih punya pekerjaan rumah. Indeks literasi ekonomi syariah Indonesia masih rendah, 16,2%, ini masih rendah. Banyak ruang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, masih banyak peluang untuk dapat dioptimalkan," imbuhnya.



Menurut Jokowi, peluncuran gerakan nasional wakaf uang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ekonomi syariah. Selain itu, gerakan ini juga bisa meningkatkan kepedulian, literasi dan edukasi dalam rangka memperkuat solidaritas sosial untuk mengatasi kemiskinan.

"Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia suah saatnya kita memberi contoh praktik pengelolaan wakaf yang transparan, kredibel, profesional dan bisa dipercaya dan memiliki dampak produktif bagi kesejahteraan ekonomi umat," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)