Erick Sebut Bank Syariah Indonesia Tak Akan Kuasai Perbankan Islami

Jum'at, 12 Februari 2021 - 17:59 WIB
loading...
Erick Sebut Bank Syariah Indonesia Tak Akan Kuasai Perbankan Islami
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengaku tidak ada niatan untuk memonopoli perbankan syariah di Indonesia dengan dibentuknya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) . Merger bank BUMN syariah justru dinilai menjadi lokomotif bagi pengembangan ekonomi dan keuangan berbasis Islam di Tanah Air.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut baik ketika langkah BSI diikuti oleh bank syariah swasta lainnya untuk menempati posisi bank terbaik dengan jumlah aset yang baik.

"Bukan berarti kita ingin memonopoli bank syariah lain, kita juga berharap ada bank syariah lain yang juga masuk pada 10 besar. Cuma hari ini kita buktikan dengan kita bersama langsung masuk ke rating 7," katanya Jumat (12/2/2021). ( Baca juga:Biar Tak Saling Serobot, Erick Thohir Bagi-Bagi Lapak Bank BUMN )

Dalam kurun waktu yang lama, bank syariah BUMN memang tidak pernah menempati posisi penting sebagai bank syariah terbaik di Indonesia. Karenanya, dengan langkah merger, BSI mampu memperoleh aset senilai Rp240 triliun.

Erick menyebut, aset dan manajemen yang profesional mampu membawa kinerja BSI yang menjanjikan, tidak saja di Indonesia, tapi juga di dunia. Kementerian BUMN menargetkan pada tahun 2025, BSI mampu menempati posisi 10 besar bank syariah terbaik dunia.

"Tak sungkan-sungkan kita menargetkan juga 2025 kita tidak bermain di pasar Indonesia, tapi mudah-mudahan kita besarnya di 10 besar dunia. Jadi ada KPI-nya, saya yakin hal ini justru yang menjadi positif dan ini akan terus kita kembangkan dan BSI menjadi lokomotif dan fondasi awal," tutur Erick.

Khusus untuk ekonomi syariah, fundamentalnya sangat kokoh. Bahkan melebihi ekonomi konvensional. Secara pertumbuhan, persentase pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia rata-rata di angka 17-18%, sementara bank konvensional berada di level 11%.

"Ini yang coba kita lihat, momentum ini. Kita kekuatannya sebagai bangsa ini marketnya. Dan kalau kita lihat fundamentalnya tidak jelek, bank syariah itu pertumbuhannya lebih baik dari bank konvensional," katanya. ( Baca juga:Azyumardi Azra: Absurd Melaporkan Din Syamsuddin Radikal )

Pemerintah akan mengambil langkah keberpihakan untuk mendorong kinerja ekonomi dan bank syariah di Indonesia dengan menjadikan sistem ekonomi yang inklusif atau terbuka.

"Potensinya ada, tapi keberpihakan harus mulai kita lakukan. Keberpihakan bukan berarti kita menjadi tertutup. Kita mau juga ekonomi syariah ini menjadi ekonomi yang inklusif, yang disampaikan bapak Presiden (Jokowi), apakah mengenai financial syariahnya yang inklusif. Nah, pasarnya momentum yang sangat luar biasa," tutur Erick.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3600 seconds (0.1#10.140)