Luhut Sebut Restorasi Terumbu Karang Serap Tenaga Kerja Lebih dari 10 Ribu Orang

Senin, 15 Februari 2021 - 21:17 WIB
loading...
Luhut Sebut Restorasi...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah berinisiatif untuk membentuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sejak pertengahan 2020. Langkah itu untuk memulihkan kondisi perekonomian yang terdampak Covid-19.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pun terus mengawal jalannya PEN padat karya Restorasi Terumbu Karang (ICRG). Untuk memantau perkembangan program padat karya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, Kemenko Marves menggelar rapat koordinasi (Rakor) virtual pada hari ini, Senin (15/2/2021). ( Baca juga:Tahun Lalu Pemerintah Sukses Selamatkan Lima Juta Orang Jatuh Miskin )

"Kegiatan PEN ICRG telah berhasil mempekerjakan 10.717 orang yang terdampak Covid-19 di Bali pada tahun 2020 kemarin. Tentu kita ingin angka ini dapat ditingkatkan lebih lagi," ujar Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat memimpin rakor.

Setelah melakukan restorasi terumbu karang seluas hingga 74,3 hekater (ha), maka program ini akan dilanjutkan pada periode 2021-2022 di sembilan lokasi yang rencananya melibatkan hingga 150.000 orang dengan pembayaran upah secara non-tunai di transfer tiap minggu ke rekening pekerja.

Rencana kegiatan PEN-ICRG di tahun 2021-2022 diharapkan mampu memperluas wilayah restorasi hingga 1.000 ha dengan jumlah anggaran total Rp1,5 triliun yang 35-45% akan diserap sebagai upah.

Kemudian, lanjut dia, mencakup sembilan lokasi baru, yaitu 3 lokasi DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) dan enam di wilayah wisata dan konservasi, kegiatan ini akan melibatkan berbagai K/L terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, TNI AL, LIPI, BPPT, Pemerintah Daerah setempat, dan Perguruan Tinggi.

"Keberhasilan 2020 dapat menjadi contoh yang baik agar seluruh K/L terlibat dapat bahu-membahu dalam menyukseskan program padat karya ini di tahun berikutnya," ungkap Menko Luhut.

Rencananya akan ada tiga aktivitas utama, yaitu pembuatan struktur terumbu karang buatan, penenggelaman eks-kapal KRI sebagai terumbu karang buatan dan wreck dive, juga pembuatan kapal riset pesisir untuk monitoring terumbu karang. ( Baca juga:Monster Energy Yamaha Luncurkan Motor untuk MotoGP 2021 )

"Kita semua ini harus bersinergi agar berbagai aspek dapat memberikan kontribusi dan mendistribusikan dana PEN dengan baik. Kita jalankan pesan Presiden terkait ini, jangan hanya dimanfaatkan untuk bansos tanpa ada pemanfaatan jangka panjang," jelasnya.

Beberapa program padat karya, seperti terumbu karang, mangrove, desa wisata, dan garam rakyat akan mulai dilaksanakan untuk menyerap tenaga kerja, khususnya di wilayah padat penduduk. Contohnya yang sedang berlangsung di Kementerian PUPR, yang akan mempekerjakan sebanyak 1,2 juta orang dari program padat karya proyek infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan drainase.

"Saya minta agar program padat karya menyasar daerah-daerah padat penduduk sehingga bisa menyerap banyak orang dalam program ini," tandas dia.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo Bentuk Satgas...
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Padat Karya, DPR Harap Industri Tekstil Makin Kuat
Deregulasi Besar-besaran,...
Deregulasi Besar-besaran, Menko Airlangga Target Industri Kembali Bergeliat
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Pangkas Aturan Penghambat Investasi, Luhut Bentuk Tim Khusus
Lestarikan Terumbu Karang,...
Lestarikan Terumbu Karang, PHE ONWJ Kembangkan Inovasi Paranje
Menko Airlangga dan...
Menko Airlangga dan Luhut Samakan Jurus demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Ini Hasilnya
Luhut Sentil Pengkritik...
Luhut Sentil Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Waktu Dia Jadi Pejabat, Maling Juga
Coretax Berlaku Sejak...
Coretax Berlaku Sejak Awal 2025, Luhut Ungkap Urgensi dan Manfaat Sistem Pajak Baru
Coretax Banjir Keluhan...
Coretax Banjir Keluhan WP, Luhut: Jangan Berkelahi, Tak Usah Dikritik, Biarkan Jalan Dulu
Siap-siap, Nunggak Pajak...
Siap-siap, Nunggak Pajak Tak Bisa Urus SIM dan Paspor
Rekomendasi
Suasana Terkini Rumah...
Suasana Terkini Rumah Duka Bunda Iffet di Markas Slank Gang Potlot Jaksel
Akhir Perang Rusia-Ukraina...
Akhir Perang Rusia-Ukraina dan Pengaruh Korea Utara-China
Mendagri Tito Buka Peluang...
Mendagri Tito Buka Peluang Revisi UU Ormas, Evaluasi Transparansi Keuangan
Berita Terkini
United Tractors Tanggapi...
United Tractors Tanggapi Serius Soal Banjir Produk Alat Berat dari China
17 menit yang lalu
Gubernur Lemhannas Sebut...
Gubernur Lemhannas Sebut Tarif Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
1 jam yang lalu
Rhenald Kasali Mundur...
Rhenald Kasali Mundur dari Komut Pos Indonesia, Ini Sosok Penggantinya
1 jam yang lalu
Minggu Mager, Harga...
Minggu Mager, Harga Emas Antam Tetap di Rp1.965.000 per Gram
2 jam yang lalu
4 Negara Pemilik Cadangan...
4 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Intip Gudang Penyimpanannya
3 jam yang lalu
Dialog Bersama Delegasi...
Dialog Bersama Delegasi SSTC, Kementan Bangga Programnya Jadi Inspirasi Negara Lain
4 jam yang lalu
Infografis
Lebih dari 1 Juta Tentara...
Lebih dari 1 Juta Tentara Ukraina Tewas dan Terluka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved