Komisi IV DPR Dukung Kementan Lakukan Regenerasi Petani di Polbangtan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi IV DPR menaruh perhatian besar pada konsep pendidikan tinggi vokasi pertanian yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) pada Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Sekolah ini mendukung regenerasi petani dan menghasilkan tenaga andal berbasis teknologi dan mekanisasi.
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Erma Rini yang memimpin 19 legislator dari sembilan fraksi pada kunjungan reses di Polbangtan Malang, Senin (15/2).
(Baca juga:BPS Catat Ekspor Pertanian Januari 2021 Naik 13,91%)
“Konsep pendidikan vokasi berbasis pertanian yang dikembangkan Kementan melalui Polbangtan seperti Polbangtan Malang sangat menarik dan strategis, khususnya membangun generasi muda pertanian yang tangguh,” kata Anggia dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Anggia, kontribusi pertanian pada masa pandemi Covid-19 dinilai paling positif di antara subsektor ekonomi lainnya. Pandemi menjadi tantangan ke depan bagi lembaga pendidikan seperti Polbangtan untuk menghasilkan generasi muda pertanian yang mumpuni.
(Baca juga:Komisi IV DPR RI Minta Anggaran Kementerian Pertanian Ditambah)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya pada regenerasi pertanian sebagai prioritas utama Kementan. Regenerasi ini disiapkan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Polbangtan di seluruh Indonesia.
“Kementan terus mendorong hadirnya petani muda di Polbangtan. Masa depan pertanian Indonesia ada di generasi milenial. Ada di tangan petani-petani muda, karena melalui merekalah inovasi-inovasi sektor pertanian bisa dihadirkan,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Kinerja Sektor Pertanian Menghijau Ketika Pertumbuhan Ekonomi Merah)
Topik regenerasi muda dan peran petani itu pula yang menjadi bahasan utama Komisi IV DPR pada kunjungan reses tersebut, yang dihadiri Direktur Polbangtan Malang, Bambang Sudarmanto.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan hal serupa untuk mendukung kebijakan dan program Mentan Syahrul Yasin Limpo terhadap regenerasi petani.
(Baca juga:Program Pertanian Sehat di Blora Makin Berkembang)
“Saat ini, pertanian kita didominasi petani tua. Jika tidak dilakukan regenerasi, dalam lima sampai 10 tahun mendatang kita bisa kekurangan petani,” kata Dedi Nursyamsi dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah.
Menurut Dedi, khusus Polbangtan Malang, setiap tahun menerima sekitar 200 mahasiswa baru dari 34 provinsi di Indonesia. Sementara peminatnya mencapai 2.000 orang. Jumlah tersebut menunjukkan animo generasi muda untuk terjun di sektor pertanian begitu tinggi.
“Sebagai sekolah vokasi, Polbangtan Malang menerapkan 70% praktik dan 30% teori. Serupa dengan Polbangtan lainnya di Indonesia. Mahasiswa dididik bukan sebagai pencari kerja, tetapi pencipta lapangan kerja,” kata Siti Munifah.
Dia mengharapkan dukungan Komisi IV DPR terkait dengan program dan pembiayaan bagi pengembangan SDM pertanian yang tangguh, unggul dan berdaya saing. Untuk mengelola organisasi besar yang bertujuan membangun SDM tangguh membutuhkan komitmen bersama dari para pemangku kepentingan.
“Mayoritas peserta didik adalah anak petani, dan salah satu program aksi Polbangtan adalah regenerasi petani,” kata Siti Munifah, yang juga mantan Direktur Polbangtan Malang.
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Anggia Erma Rini kembali menekankan pentingnya kontribusi pertanian pada masa pandemi Covid-19. “Polbangtan harus mampu menghasilkan tenaga-tenaga pertanian yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri, tapi juga kebutuhan pangan masyarakat, termasuk menghasilkan inovasi teknologi pertanian sebagai tantangan tersendiri,” katanya.
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Erma Rini yang memimpin 19 legislator dari sembilan fraksi pada kunjungan reses di Polbangtan Malang, Senin (15/2).
(Baca juga:BPS Catat Ekspor Pertanian Januari 2021 Naik 13,91%)
“Konsep pendidikan vokasi berbasis pertanian yang dikembangkan Kementan melalui Polbangtan seperti Polbangtan Malang sangat menarik dan strategis, khususnya membangun generasi muda pertanian yang tangguh,” kata Anggia dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Anggia, kontribusi pertanian pada masa pandemi Covid-19 dinilai paling positif di antara subsektor ekonomi lainnya. Pandemi menjadi tantangan ke depan bagi lembaga pendidikan seperti Polbangtan untuk menghasilkan generasi muda pertanian yang mumpuni.
(Baca juga:Komisi IV DPR RI Minta Anggaran Kementerian Pertanian Ditambah)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya pada regenerasi pertanian sebagai prioritas utama Kementan. Regenerasi ini disiapkan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Polbangtan di seluruh Indonesia.
“Kementan terus mendorong hadirnya petani muda di Polbangtan. Masa depan pertanian Indonesia ada di generasi milenial. Ada di tangan petani-petani muda, karena melalui merekalah inovasi-inovasi sektor pertanian bisa dihadirkan,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Kinerja Sektor Pertanian Menghijau Ketika Pertumbuhan Ekonomi Merah)
Topik regenerasi muda dan peran petani itu pula yang menjadi bahasan utama Komisi IV DPR pada kunjungan reses tersebut, yang dihadiri Direktur Polbangtan Malang, Bambang Sudarmanto.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan hal serupa untuk mendukung kebijakan dan program Mentan Syahrul Yasin Limpo terhadap regenerasi petani.
(Baca juga:Program Pertanian Sehat di Blora Makin Berkembang)
“Saat ini, pertanian kita didominasi petani tua. Jika tidak dilakukan regenerasi, dalam lima sampai 10 tahun mendatang kita bisa kekurangan petani,” kata Dedi Nursyamsi dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah.
Menurut Dedi, khusus Polbangtan Malang, setiap tahun menerima sekitar 200 mahasiswa baru dari 34 provinsi di Indonesia. Sementara peminatnya mencapai 2.000 orang. Jumlah tersebut menunjukkan animo generasi muda untuk terjun di sektor pertanian begitu tinggi.
“Sebagai sekolah vokasi, Polbangtan Malang menerapkan 70% praktik dan 30% teori. Serupa dengan Polbangtan lainnya di Indonesia. Mahasiswa dididik bukan sebagai pencari kerja, tetapi pencipta lapangan kerja,” kata Siti Munifah.
Dia mengharapkan dukungan Komisi IV DPR terkait dengan program dan pembiayaan bagi pengembangan SDM pertanian yang tangguh, unggul dan berdaya saing. Untuk mengelola organisasi besar yang bertujuan membangun SDM tangguh membutuhkan komitmen bersama dari para pemangku kepentingan.
“Mayoritas peserta didik adalah anak petani, dan salah satu program aksi Polbangtan adalah regenerasi petani,” kata Siti Munifah, yang juga mantan Direktur Polbangtan Malang.
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Anggia Erma Rini kembali menekankan pentingnya kontribusi pertanian pada masa pandemi Covid-19. “Polbangtan harus mampu menghasilkan tenaga-tenaga pertanian yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri, tapi juga kebutuhan pangan masyarakat, termasuk menghasilkan inovasi teknologi pertanian sebagai tantangan tersendiri,” katanya.
(dar)