Transaksi Ekonomi dan Keuangan Digital Tumbuh Signifikan

Kamis, 25 Februari 2021 - 23:38 WIB
loading...
Transaksi Ekonomi dan Keuangan Digital Tumbuh Signifikan
Kepala BI perwakilan Sulsel, Budi Hanoto memaparkan kondisi perekonomian Sulsel di The Rinra Hotel, Makassar, Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide.
A A A
MAKASSAR - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020 lalu memaksa masyarakat untuk hidup dalam tatanan kebiasaan baru atau new normal . Hal tersebut mempercepat perubahan pola perilaku masyarakat dari konvensional ke digital, utamanya dalam melakukan transaksi pembayaran.

Bank Indonesia mencatat, transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh tinggi. Hal tersebut tercermin dari nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Januari 2021 yang mencapai Rp20,7 triliun atau tumbuh 30,71 persen (year on year).



"Transaksi ekonomi dan keuangan digital sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital banking," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Budi Hanoto saat konferensi pers yang berlangsung di The Rinra Hotel, Kamis (25/2/2021).

Lebih jauh, dia menguraikan tak hanya UE yang tumbuh signifikan, volume transaksi digital banking juga terus meningkat, pada Januari 2021 tumbuh 39,65% (yoy) mencapai 475 juta transaksi dan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 18,59% (yoy) mencapai Rp2.649,7 triliun.

" Bank Indonesia memprakirakan tren digitalisasi akan terus berkembang pesat didorong pesatnya digitalisasi, inovasi dan perluasan ekosistem baik secara spasial dan sektoral," katanya.



Sedangkan nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit pada Januari 2021 tercatat Rp621,7 triliun, mengalami kontraksi 1,95% (yoy) sejalan dengan masih terbatasnya mobilitas dan lemahnya permintaan domestik akibat pandemi Covid-19 . Serta uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Januari 2021 mencapai Rp803,2 triliun, tumbuh 12,09% (yoy).

Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam rangka pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, serta untuk mendorong penguatan pemulihan ekonomi nasional .



Upaya tersebut di antaranya melalui perluasan akseptasi QRIS berbasis komunitas dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional dan pengembangan UMKM termasuk UMKM syariah, pengembangan infrastruktur ritel SP yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal untuk mendorong efisiensi dan perluasan pasar keuangan serta elektronifikasi bantuan sosial dan transaksi pemerintah.

Untuk memperkuat penggunaan rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI, Bank Indonesia terus memperkuat komunikasi kepada masyarakat dalam bentuk program cinta rupiah, bangga rupiah, dan paham rupiah.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2908 seconds (0.1#10.140)