Kisah Para Mantan Buruh yang Kini Berpenghasilan Belasan Juta
loading...
A
A
A
Keputusan Joni mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya yang lebih dulu memutuskan untuk keluar dari pabrik dan lebih memilih menjadi mitra pengemudi. Saat Joni menanyakan perihal pekerjaan lain yang dapat dikerjakannya setelah pabrik pindah, teman-temannya justru menyarankan untuk turut bergabung menjadi mitra pengemudi Grab. “Sebelumnya dia tanya saya, surat-surat saya lengkap atau tidak, kemudian dia yang bantu saya untuk daftar,” ujarnya.
Mulanya, Joni sama sekali tidak tahu-menahu cara kerja menjadi mitra pengemudi Grab. Yang ia tahu, ia hanya bertugas mengantar penumpangnya. Pernah suatu ketika, ia telah selesai mengantar penumpangnya ke lokasi tujuan. Namun, ia tidak menyelesaikan order di aplikasinya. Alhasil, Joni harus kembali lagi ke tempat ia menurunkan penumpangnya tadi. “Saya bilang ke kawan-kawan, kemudian diberitahu caranya, jika sudah terima, antar, baru selesaikan. Karena kalau tidak diselesaikan sesuai titik dikira tidak menyelesaikan pekerjaan. Karena saya masih belajar, akhirnya kawan-kawan terus membantu memantau saya selama satu bulan,” katanya.
Akhirnya, Joni memutuskan untuk bekerja full time menjadi mitra pengemudi Grab. Menurutnya, hasilnya tidak hanya lumayan tetapi sangat cukup untuk menafkahi keluarganya. “Sampai-sampai teman saya bilang senang dan bangga sekali bisa mendaftarkan saya menjadi mitra pengemudi,” katanya.
Dalam satu hari, Joni bisa mendapatkan uang hingga Rp500.000. Bahkan, Joni mampu menempuh sampai 28 trip tergantung jarak jauh dan dekatnya trip. Joni pun memutuskan untuk bekerja penuh satu minggu. Biasanya, Joni akan mulai berangkat memburu penumpang setiap pukul 06.00 pagi dengan catatan sebelumnya ia telah pulang ke rumahnya pukul 12.00 malam.
“Sekaligus menjaga kondisi badan. Karena kalau sudah bekerja full seharian nonstop, akan muncul notifikasi Anda perlu istirahat. Jika sudah muncul notifikasi ini maka saya harus istirahat. Karena saya sudah terlalu banyak berjalan, kalau dipaksakan percuma, tidak akan diberi order meskipun keliling. Mungkin menurut pantauan mereka saya sudah terlalu banyak berjalan dan tidak ada habisnya. Aplikasi ini bagus untuk menjaga kesehatan mitra driver,” katanya.
Pekerjaan sebagai mitra pengemudi GrabBike juga sangat membantu keluarga Joni, terutama untuk uang sekolah anak-anak dan kebutuhan rumah tangga. “Sejak bekerja sebagai mitra pengemudi, kami tidak pernah meminjam lagi. Uang sekolah anak-anak tidak pernah terlambat dan tertunda,” tuturnya.
Selain itu, Grab juga telah menyediakan fasilitas BPJS untuk mitra dan keluarganya. Dengan adanya program Grab Mitra Sejahtera, yaitu program komprehensif yang diluncurkan untuk meningkatkan kesejahteraan para mitra pengemudi beserta keluarganya melalui berbagai inisiatif termasuk pendidikan, layanan kesehatan, layanan finansial, fasilitas kesejahteraan sosial dan fasilitas pendukung untuk aktivitas pekerjaan para mitra. “Ini sangat membantu sekali bagi kami,” katanya.
Kenyamanan bekerja sebagai mitra pengemudi juga tidak lepas dari dukungan komunitas sesama driver ojol. Joni mengaku, banyak manfaat yang didapatkannya dari komunitas ini. “Kalau ada teman yang perlu bantuan bisa dibantu. Misalnya, jika ada teman yang kecelakaan dapat ditangani lebih cepat. Share info di grup, pasti teman-teman langsung akan bergerak ke posisi tersebut meskipun sebenarnya lokasi mereka jauh. Mereka langsung matikan aplikasi dan meluncur. Saya pernah kecelakaan, tidak ada 5 menit mereka langsung muncul. Padahal posisinya jauh dari lokasi saya. Selain itu, saya juga bisa mengetahui informasi penting lainnya, seperti ada akun yang bermasalah langsung ditangani, dari pihak Grab juga akan ada yang mengecek dua minggu sekali. Kalau ada masalah pasti dibantu, tapi kalau kami yang salah juga tidak akan dibantu,” tuturnya.
Joni berharap ke depan Grab mampu terus mengembangkan layanannya. Joni mengapresiasi adanya tombol darurat bagi pelanggan. “Ini menjamin keamanan penumpang dan juga mitra pengemudi yang tahu bahwa akan ada bantuan yang didapatkan jika berada dalam kondisi darurat,” katanya. Di sisi lain, Joni juga berharap sampai tua bekerja di Grab. Pasalnya, menurutnya pekerjaan ini sangat bisa diandalkan. (CM)
Mulanya, Joni sama sekali tidak tahu-menahu cara kerja menjadi mitra pengemudi Grab. Yang ia tahu, ia hanya bertugas mengantar penumpangnya. Pernah suatu ketika, ia telah selesai mengantar penumpangnya ke lokasi tujuan. Namun, ia tidak menyelesaikan order di aplikasinya. Alhasil, Joni harus kembali lagi ke tempat ia menurunkan penumpangnya tadi. “Saya bilang ke kawan-kawan, kemudian diberitahu caranya, jika sudah terima, antar, baru selesaikan. Karena kalau tidak diselesaikan sesuai titik dikira tidak menyelesaikan pekerjaan. Karena saya masih belajar, akhirnya kawan-kawan terus membantu memantau saya selama satu bulan,” katanya.
Akhirnya, Joni memutuskan untuk bekerja full time menjadi mitra pengemudi Grab. Menurutnya, hasilnya tidak hanya lumayan tetapi sangat cukup untuk menafkahi keluarganya. “Sampai-sampai teman saya bilang senang dan bangga sekali bisa mendaftarkan saya menjadi mitra pengemudi,” katanya.
Dalam satu hari, Joni bisa mendapatkan uang hingga Rp500.000. Bahkan, Joni mampu menempuh sampai 28 trip tergantung jarak jauh dan dekatnya trip. Joni pun memutuskan untuk bekerja penuh satu minggu. Biasanya, Joni akan mulai berangkat memburu penumpang setiap pukul 06.00 pagi dengan catatan sebelumnya ia telah pulang ke rumahnya pukul 12.00 malam.
“Sekaligus menjaga kondisi badan. Karena kalau sudah bekerja full seharian nonstop, akan muncul notifikasi Anda perlu istirahat. Jika sudah muncul notifikasi ini maka saya harus istirahat. Karena saya sudah terlalu banyak berjalan, kalau dipaksakan percuma, tidak akan diberi order meskipun keliling. Mungkin menurut pantauan mereka saya sudah terlalu banyak berjalan dan tidak ada habisnya. Aplikasi ini bagus untuk menjaga kesehatan mitra driver,” katanya.
Pekerjaan sebagai mitra pengemudi GrabBike juga sangat membantu keluarga Joni, terutama untuk uang sekolah anak-anak dan kebutuhan rumah tangga. “Sejak bekerja sebagai mitra pengemudi, kami tidak pernah meminjam lagi. Uang sekolah anak-anak tidak pernah terlambat dan tertunda,” tuturnya.
Selain itu, Grab juga telah menyediakan fasilitas BPJS untuk mitra dan keluarganya. Dengan adanya program Grab Mitra Sejahtera, yaitu program komprehensif yang diluncurkan untuk meningkatkan kesejahteraan para mitra pengemudi beserta keluarganya melalui berbagai inisiatif termasuk pendidikan, layanan kesehatan, layanan finansial, fasilitas kesejahteraan sosial dan fasilitas pendukung untuk aktivitas pekerjaan para mitra. “Ini sangat membantu sekali bagi kami,” katanya.
Kenyamanan bekerja sebagai mitra pengemudi juga tidak lepas dari dukungan komunitas sesama driver ojol. Joni mengaku, banyak manfaat yang didapatkannya dari komunitas ini. “Kalau ada teman yang perlu bantuan bisa dibantu. Misalnya, jika ada teman yang kecelakaan dapat ditangani lebih cepat. Share info di grup, pasti teman-teman langsung akan bergerak ke posisi tersebut meskipun sebenarnya lokasi mereka jauh. Mereka langsung matikan aplikasi dan meluncur. Saya pernah kecelakaan, tidak ada 5 menit mereka langsung muncul. Padahal posisinya jauh dari lokasi saya. Selain itu, saya juga bisa mengetahui informasi penting lainnya, seperti ada akun yang bermasalah langsung ditangani, dari pihak Grab juga akan ada yang mengecek dua minggu sekali. Kalau ada masalah pasti dibantu, tapi kalau kami yang salah juga tidak akan dibantu,” tuturnya.
Joni berharap ke depan Grab mampu terus mengembangkan layanannya. Joni mengapresiasi adanya tombol darurat bagi pelanggan. “Ini menjamin keamanan penumpang dan juga mitra pengemudi yang tahu bahwa akan ada bantuan yang didapatkan jika berada dalam kondisi darurat,” katanya. Di sisi lain, Joni juga berharap sampai tua bekerja di Grab. Pasalnya, menurutnya pekerjaan ini sangat bisa diandalkan. (CM)
(atk)