Dampak Covid-19, Perputaran Uang Rp10,8 Triliun dari Kota Tidak Mengalir ke Daerah

Senin, 18 Mei 2020 - 23:48 WIB
loading...
A A A
"Jika setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp.4.250.000 juta per keluarga maka dana yang mengalir ke daerah tujuan mudik diperkirakan mencapai Rp10.823.742 triliun," terang Sarman.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, aliran uang dari kota ke daerah akan mampu menggerakkan perekonomian karena para pemudik akan banyak membelanjakan uangnya di kawasan destinasi pariwisata, oleh-oleh khas daerah, aneka produk UKM seperti makanan atau kuliner dan kerajinan daerah, batik dan uang Lebaran atau uang saku kepada keluarga.

Disamping itu dalam perjalanan mudik, uang tersebut sudah mulai mengalir pada usaha transportasi bus, kereta api, travel, rental, SPBU, restoran makanan sepanjang jalan arus mudik atau rest area. Umumnya uang pemudik lebih banyak beredar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta serta sebagian di Sumatra (Lampung, Sumatra Barat, Sumatra Selatan) dan sisanya daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

"Namun dampak Covid-19 ini, perputaran uang dan aliran ke daerah tidaklah seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang tadinya diperkirakan aliran uang dari Jakarta ke daerah tujuan sekitar Rp10,8 triliun diperkirakan turun 80% atau hanya sekitar Rp2 triliun," ujar Sarman.

Dana itu pun hanya mengalir melalui kiriman atau transfer via bank atau kantor pos dari warga yang masih punya simpanan atau kelebihan untuk dibagikan kepada keluarga di kampung. Sehingga Lebaran tahun ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Harapan para pelaku UKM untuk mendapat omzet dan keberuntungan saat momen Lebaran kali ini pupus. Akan tetapi masih ada peluang pada akhir tahun, dimana pemerintah akan memindahkan libur Lebaran ke akhir tahun, dengan catatan kondisi ekonomi kita sudah mulai normal dan pendapatan masyarakat sudah mulai membaik sehingga ada kemungkinan mudik dan liburan ke kampung halaman," katanya.

Dana Remitansi Diprediksi Turun 20%
Disamping uang yang mengalir dari kota ke daerah, juga ada dana remitansi kiriman uang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke tanah air yang jumlahnya sangat besar saat momen Lebaran.

Berdasarkan data Bank Indonesia jumlah remintasi dalam 4 empat tahun terakhir, yaitu tahun 2016 jumlah remitansi mencapai Rp119 triliun, tahun 2017 sebesar Rp108 triliun, 2018 sebanyak Rp128 triliun, dan tahun 2019 melonjak menjadi Rp138 triliun.

Remitansi yang dikirim TKI kepada keluarga mereka di Indonesia, bertujuan supaya keluarga dapat merayakan Lebaran membeli berbagai kebutuhan pangan dan sandang. Biasanya, remitansi menjelang Lebaran akan lebih besar daripada bulan-bulan biasanya.

Bank Dunia atau World Bank memprediksi pengiriman uang atau remintansi global tahun ini turun tajam hingga 20%. Hal ini sebagai dampak Covid-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan upah dan rentan kehilangan pekerjaan akibat sinyal perlambatan, kelesuan serta fluktuasi pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) seperti Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, dan Timur Tengah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1518 seconds (0.1#10.140)