Industri Kreatif Melawan Pandemi, Selengkapnya di The Indonesia Economic Club Kamis Pukul 21.00 WIB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi pukulan hebat bagi panggung industri musik dan perfilman Tanah Air. Tidak ada kemegahan dan kemeriahan konser, layar lebar mati suri, lampu-lampu pertunjukan teater dan seni rupa tak lagi menyala.
Improvisasi dilakukan, nyatanya tidak memberi banyak kekuatan. Asosiasi Promotor Indonesia mencatat, setidaknya 40 konser tertunda pelaksanaanya hingga waktu yang tidak dapat dipastikan. Produsen film merugi puluhan miliar, ribuan pekerja seni panggung kehilangan pekerjaan.
Musik, film, teater, tari, dan seni rupa di dalamnya melibatkan ribuan orang pekerja. Produk budaya yang mencetak nilai dari sebuah bangsa, investasi besar bagi sebuah negara. Ketika ruang gerak dikelilingi keterbatasan, teknologi memainkan perannya, meciptakan iklim baru bagi siapapun yang memanfaatkannya, termasuk musisi, aktor, dan pekerja industri kreatif lainnya.
Pandemi dan teknologi membentuk disrupsi yang melahirkan kultur baru bagi masyarakat dalam menikmati seni. Bagi seorang produsen film ternama seperti Manoj Punjabi, meskipun layanan streaming film menguntungkan, tidak akan pernah bisa menggantikan peran bioskop. Begitupun bagi Marcella Zalianty yang telah menjadi aktor selama 22 tahun. Bioskop memberikan nilai dan kebanggan tersendiri bagi insannya.
Industri kreatif pontang-panting melawan pandemi, hingga melayangkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Musisi meminta kepercayaan untuk bisa membuka lagi konser. Sineas film tanah air meminta dukungan, stimulus, dan insentif pajak. Sejak Oktober 2020, layar lebar bioskop sudah kembali menyala, tentu diiringi dengan sejumlah protokol kesehatan dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Namun hal tersebut dinilai belum cukup membuat publik yakin datang ke bioskop.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, membenarkan bahwa sudah mendapat dukungan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait pelaksanaan kegiatan masyarakat berupa acara musik sampai pekan olah raga.
"Kami mengucapkan terima kasih, bapak Kapolri beserta jajarannya, karena hasil dari pada video conference call, kemarin mendapat respons yang sangat positif dari pelaku industri event, baik penyelenggaraan event di bidang olah raga, musik, MICE dan event dan event berbasis budaya," Rabu (10/3/2021).
Nyatanya tidak semua industri kreatif merugi. Industri kreatif berbasis digital menjadi pusat perhatian dan mendapatkan banyak keuntungan. Misalnya saja, industri kreatif gim yang secara global megalami peningkatan pengguna hingga 20 persen di masa pandemi Covid-19. Arief Widhiyasa bercerita bagaiamana industri kreatif gim bertumbuh di tengah impitan krisis ekonomi akibat pandemi.
Industri Kreatif Melawan Pandemi menjadi topik pembahasan The Indonesia Economic Club. Menghadirkan Manoj Punjabi, Marcella Zalianty, Anas Syahrul Alimi, dan Arief Widhiyasa malam ini (Kamis, 18 Marer 2021) pukul 21.00 WIB dipandu Apreyvita Dyah Wulansari dan Rhenald Kasali di stasiun televisi berita milik MNC Group, iNews. Anda yang memiliki mobilitas dan tidak sempat menyimak di depan layar kaca, dapat mengikuti program ini melalui laman www.rctiplus.com dan aplikasi RCTI+, unduh segera di Google Play Store dan Apple App Store.
Improvisasi dilakukan, nyatanya tidak memberi banyak kekuatan. Asosiasi Promotor Indonesia mencatat, setidaknya 40 konser tertunda pelaksanaanya hingga waktu yang tidak dapat dipastikan. Produsen film merugi puluhan miliar, ribuan pekerja seni panggung kehilangan pekerjaan.
Baca Juga
Musik, film, teater, tari, dan seni rupa di dalamnya melibatkan ribuan orang pekerja. Produk budaya yang mencetak nilai dari sebuah bangsa, investasi besar bagi sebuah negara. Ketika ruang gerak dikelilingi keterbatasan, teknologi memainkan perannya, meciptakan iklim baru bagi siapapun yang memanfaatkannya, termasuk musisi, aktor, dan pekerja industri kreatif lainnya.
Pandemi dan teknologi membentuk disrupsi yang melahirkan kultur baru bagi masyarakat dalam menikmati seni. Bagi seorang produsen film ternama seperti Manoj Punjabi, meskipun layanan streaming film menguntungkan, tidak akan pernah bisa menggantikan peran bioskop. Begitupun bagi Marcella Zalianty yang telah menjadi aktor selama 22 tahun. Bioskop memberikan nilai dan kebanggan tersendiri bagi insannya.
Industri kreatif pontang-panting melawan pandemi, hingga melayangkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Musisi meminta kepercayaan untuk bisa membuka lagi konser. Sineas film tanah air meminta dukungan, stimulus, dan insentif pajak. Sejak Oktober 2020, layar lebar bioskop sudah kembali menyala, tentu diiringi dengan sejumlah protokol kesehatan dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Namun hal tersebut dinilai belum cukup membuat publik yakin datang ke bioskop.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, membenarkan bahwa sudah mendapat dukungan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait pelaksanaan kegiatan masyarakat berupa acara musik sampai pekan olah raga.
"Kami mengucapkan terima kasih, bapak Kapolri beserta jajarannya, karena hasil dari pada video conference call, kemarin mendapat respons yang sangat positif dari pelaku industri event, baik penyelenggaraan event di bidang olah raga, musik, MICE dan event dan event berbasis budaya," Rabu (10/3/2021).
Nyatanya tidak semua industri kreatif merugi. Industri kreatif berbasis digital menjadi pusat perhatian dan mendapatkan banyak keuntungan. Misalnya saja, industri kreatif gim yang secara global megalami peningkatan pengguna hingga 20 persen di masa pandemi Covid-19. Arief Widhiyasa bercerita bagaiamana industri kreatif gim bertumbuh di tengah impitan krisis ekonomi akibat pandemi.
Industri Kreatif Melawan Pandemi menjadi topik pembahasan The Indonesia Economic Club. Menghadirkan Manoj Punjabi, Marcella Zalianty, Anas Syahrul Alimi, dan Arief Widhiyasa malam ini (Kamis, 18 Marer 2021) pukul 21.00 WIB dipandu Apreyvita Dyah Wulansari dan Rhenald Kasali di stasiun televisi berita milik MNC Group, iNews. Anda yang memiliki mobilitas dan tidak sempat menyimak di depan layar kaca, dapat mengikuti program ini melalui laman www.rctiplus.com dan aplikasi RCTI+, unduh segera di Google Play Store dan Apple App Store.
(fai)