Waduh! Ribuan Perusahaan Disebut Belum Lunasi THR 2020

Senin, 22 Maret 2021 - 12:50 WIB
loading...
Waduh! Ribuan Perusahaan Disebut Belum Lunasi THR 2020
Buruh menerangkan, tidak ada alasan berlindung di balik dampak Covid-19. Dimana masih masih ada ribuan perusahaan belum melunasi THR (Tunjangan Hari Raya) di tahun 2020. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengingatkan, bahwa kondisi perekonomian di tahun 2021 lebih baik daripada di tahun 2020. Sehingga menurutnya tidak ada alasan berlindung di balik dampak Covid-19, mengingat masih ada ribuan perusahaan belum melunasi THR (Tunjangan Hari Raya) di tahun 2020.

"Dengan demikian, tidak ada alasan berlindung di balik dampak Covid-19, THR dibayar tidak penuh alias dicicil. Yang kedua, faktanya, tahun 2020 sampai sekarang, Menaker dan Kementeriannya tidak melakukan pengawasan kok, ribuan perusahaan belum melunasi cicilan THR pekerjanya," tegas Said dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Senin (22/3/2021).



Kata dia, kelangsungan perusahaan sudah semakin meningkat. Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa pabrik-pabrik sudah mulai berjalan, baik yang labour intensive dan technical intensive.

"Ini berdasarkan omongan Menko Perekonomian, Menko Marves, Menaker, dan Menperin. Mereka sendiri yang bilang bahwa ekonomi mulai tumbuh," ujar Said.

Maka dari itu, dia mengatakan bahwa kondisi ekonomi makro dan mikro sedikit membaik meski situasi masih sulit. Namun, Said juga menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa situasi Indonesia jauh lebih baik daripada negara-negara lain.

"Pabrik tekstil sudah mulai sedikit normal, dan mereka ada yang diversifikasi usaha memproduksi alat-alat kesehatan seperti APD, masker, dan yang lainnya," tambah Said.



Sementara itu Ia mempertanyakan, mekanisme apa yang digunakan Kemnaker untuk membenarkan pembayaran THR di 2021 sama dengan tahun 2020.

"Yang tahun 2020 tidak bayar lunas THR dan tidak bayar THR saja tidak disanksi, pengawasannya tidak ada. Jangan terus-terusan buruh yang diposisikan dalam keadaan sulit, kita paham pengusaha sulit, tapi buruh juga sulit," pungkas Said.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2872 seconds (0.1#10.140)