Utang Negara Membengkak Rugikan Generasi Milenial

Rabu, 24 Maret 2021 - 16:54 WIB
loading...
Utang Negara Membengkak...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia kembali naik. Posisi utang luar negeri pada akhir Januari 2021 mencapai USD420,7 miliar atau setara Rp5.890 triliun.

ULN Itu terdiri atas ULN sektor publik atau negara dan bank sentral USD213,6 miliar dan ULN swasta, termasuk BUMN USD207,1 miliar. Menanggapi hal tersebut, peneliti Center of Industry, Trade and Investment Indef Dzulfian Syafrian menyebut, ULN negara dan swasta akan menjadi beban bagi generasi yang akan datang.

Dzulfian menegaskan, persoalan utang Indonesia berpotensi merugikan generasi milenial dan menjadi beban bagi generasi yang akan datang. Sebab, merekalah yang menanggung utang dan dosa para pembuat kebijakan saat ini.



"Lantas aspirasi dan nasib generasi mudah sudah dipikirkan betul para pengambil kebijakan ini? Salah satunya, tentu dalam konteks utang, karena utang ini yang menanggung adalah generasi berikutnya dan bukan saat ini. Inilah yang hendak saya tekankan pada presentasi kali ini bahwa menumpuknya utang Indonesia baik utang publik dan swasta berpotensi merugikan generasi milenial, muda, dan produktif karena merekalah yang menanggung utang dan dosa yang dibuat generasi sebelumnya," ujar dia dalam Webinar, Rabu (24/3/2021).

Dia menilai, utang negara cukup kontras dengan utang swasta. Utang swasta jauh lebih membahayakan bagi generasi mendatang dibandingkan utang negara. Itu sebabnya, utang swasta jarang menjadi tema diskursus bagi para pemangku kebijakan di Indonesia.



"Contoh seringkali otoritas kita misalnya Kemenkeu (Kementerian Keuangan), itu sering menjual rasio utang kita terhadap PDB itu masih aman. Iya, memang masih aman, tapi karena dia tidak melihat utang swasta yang justru lebih mengkhawatirkan. Inilah wacana yang dibangun pemerintah, tapi jika kita membedah lebih dalam, sebenarnya yang membahayakan itu bukan utang publik tapi justru utang swasta, termasuk juga utang BUMN, ini yang sering luput dari kacamata kita dan dalam diskursus publik," paparnya.

Dari data BI, pertumbuhan ULN swasta pada akhir Januari 2021 tercatat 2,3% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 3,8%.

Perkembangan ini didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) yang lebih dalam.



Pada akhir Januari 2021, ULN PBLK tumbuh 4,9%, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,3%. Selain itu, kontraksi ULN LK tercatat minus 6,1%, lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar minus 4,7%.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Lapor SPT Tahunan Terakhir...
Lapor SPT Tahunan Terakhir 31 Maret, Telat Bisa Kena Denda Rp100.000
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
Realisasi Penerimaan...
Realisasi Penerimaan Bea Cukai Capai Rp52,6 Triliun
BI Guyur Likuiditas...
BI Guyur Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank BUMN hingga Asing Terima Jatah
Tok, BI Tahan Suku Bunga...
Tok, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Rekomendasi
7 Obat Alami untuk Mengatasi...
7 Obat Alami untuk Mengatasi Asam Lambung di Pagi Hari, Aman Tanpa Efek Samping
Arus Balik, One Way...
Arus Balik, One Way Lokal Digelar di Tol Salatiga-Banyumanik Semarang
Para Ulama Keluarkan...
Para Ulama Keluarkan Fatwa Jihad Melawan Israel saat Gaza Hendak Dimusnahkan
Berita Terkini
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Rekrutmen, KAI Services Gandeng 12 Lembaga Pendidikan
11 menit yang lalu
Hadapi Tarif Impor AS,...
Hadapi Tarif Impor AS, DPR Dorong Penguatan Industri Lokal
1 jam yang lalu
JK: Rupiah Jeblok Kena...
JK: Rupiah Jeblok Kena Efek Tarif Trump Untungkan Eksportir
2 jam yang lalu
Jusuf Kalla: AS Bisa...
Jusuf Kalla: AS Bisa Resesi Jika Trump Pertahankan Kebijakan Tarif
2 jam yang lalu
Indonesia Kena Tarif...
Indonesia Kena Tarif Impor 32% dari Trump, JK: Efeknya Cuma 10%
3 jam yang lalu
Soal Kebijakan Tarif...
Soal Kebijakan Tarif Trump, JK: Ini Tekanan untuk Negosiasi
3 jam yang lalu
Infografis
10 Negara yang Memiliki...
10 Negara yang Memiliki Wilayah Paling Luas di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved