Pengusaha Pameran Harap Segera Ada Lampu Hijau untuk MICE

Rabu, 07 April 2021 - 18:48 WIB
loading...
Pengusaha Pameran Harap Segera Ada Lampu Hijau untuk MICE
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di industri pameran. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) mengharapkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) agar dapat segera membuka kembali kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau MICE di Indonesia.

Ketua Umum Asperapi Hosea Andreas Runkat mengatakan, salah satu bentuk dukungan tersebut diantaranya dengan memasukkan kegiatan MICE dalam rencana perluasan kebijakan travel corridor arrangement.

"Mudah-mudahan ada lampu hijau untuk penyelenggaraan event kita selanjutnya, karena kita banyak mendatangkan buyers dan exhibitor dari luar negeri," ujarnya saat Rakernas Asperapi 2021 yang mengusung tema "Kolaborasi Pemulihan Industri MICE" di Jakarta, Rabu (7/4/2021).



Pada kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya secara daring mengatakan MICE merupakan salah satu program prioritas Kemenparekraf yang dikembangkan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"MICE adalah salah satu program prioritas yang kita coba dorong. Bahwa event sudah bisa berjalan namun harus sesuai dengan protokol kesehatan dan selaras dengan kebijakan pemerintah daerah setempat," ucapnya.

Data pada 2020 menyebutkan, akibat pembatalan maupun penundaan berbagai agenda MICE di Tanah Air menyebabkan kerugian mencapai Rp18 triliun. Oleh karenanya sebagai upaya untuk mendorong kembali sektor MICE, industri harus dapat melakukan penyesuaian dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan target pasar wisatawan nusantara (wisnus) terlebih dulu.

Terlebih hasil survey UFI (The Global Association of the Exhibition Industry) terhadap 457 perusahaan di 64 negara, 37 persen diantaranya optimistis dapat kembali memulai kegiatan dalam skala lokal pada Juni 2021.



Inovasi yang dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital, sementara adaptasi adalah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1914 seconds (0.1#10.140)