Menkop Teten Ajak Pelaku UMKM dan Koperasi Susun Model Bisnis Industri Otomotif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para pelaku UMKM dan koperasi khususnya yang bergerak sebagai pemasok suku cadang otomotif di tanah air untuk bersama pemerintah menyusun model bisnis pada industri otomotif.
Teten berpesan bahwa ke depan perlu dikembangkan model bisnis industri otomotif yang melibatkan para pelaku koperasi dan UKM termasuk mendukung terbentuknya iklim dan ekosistem di dalamnya.
“Saya berharap antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan terkait dapat duduk bersama dalam sebuah working group untuk mendesain model bisnis industri otomotif yang melibatkan koperasi dan UMKM,” kata Teten saat berkunjung ke PT Rekadaya Multi Adiprima di Cileungsi, Jawa Barat, Senin (12/4/2021).
Menurut Teten, keterlibatan dan peran dunia usaha sangat diperlukan untuk memberikan masukan kepada Pemerintah sebagai dasar penyusunan kebijakan. “Kita akan melibatkan kementerian/lembaga termasuk Kemenperin di antaranya dalam working group ini,” katanya.
Terlebih ekosistem industri otomotif sangat besar market demand-nya yakni mencapai Rp400 triliun. Di sisi lain, ia mengapresiasi PT Rekadaya Multi Adiprima yang melibatkan koperasi dalam memproduksi komponen otomotif dan banyak menggunakan bahan baku lokal, serat, dan limbah.
“Kami memerlukan masukan dan usulan-usulan yang lebih konkret dan lebih detail yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan kami bisa sampaikan ke Presiden,” katanya.
Teten mengunjungi PT RMA sebagai plasma dari koperasi dan para pelaku UMKM yang memproduksi komponen otomotif sebagai salah satu upaya untuk menghimpun dan mewadahi masukan dari para pelaku usaha termasuk UMKM di bidang otomotif.
“Pemerintah berupaya mendorong UMKM agar terintegrasi dengan rantai pasok industri nasional bahkan global karena saat ini baru 4,2 persen UMKM kita yang terhubung dengan rantai pasok global. Kita ingin menambah dan mendorong UMKM yang masuk ke industri,” katanya.
Teten berpesan bahwa ke depan perlu dikembangkan model bisnis industri otomotif yang melibatkan para pelaku koperasi dan UKM termasuk mendukung terbentuknya iklim dan ekosistem di dalamnya.
“Saya berharap antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan terkait dapat duduk bersama dalam sebuah working group untuk mendesain model bisnis industri otomotif yang melibatkan koperasi dan UMKM,” kata Teten saat berkunjung ke PT Rekadaya Multi Adiprima di Cileungsi, Jawa Barat, Senin (12/4/2021).
Menurut Teten, keterlibatan dan peran dunia usaha sangat diperlukan untuk memberikan masukan kepada Pemerintah sebagai dasar penyusunan kebijakan. “Kita akan melibatkan kementerian/lembaga termasuk Kemenperin di antaranya dalam working group ini,” katanya.
Terlebih ekosistem industri otomotif sangat besar market demand-nya yakni mencapai Rp400 triliun. Di sisi lain, ia mengapresiasi PT Rekadaya Multi Adiprima yang melibatkan koperasi dalam memproduksi komponen otomotif dan banyak menggunakan bahan baku lokal, serat, dan limbah.
“Kami memerlukan masukan dan usulan-usulan yang lebih konkret dan lebih detail yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan kami bisa sampaikan ke Presiden,” katanya.
Teten mengunjungi PT RMA sebagai plasma dari koperasi dan para pelaku UMKM yang memproduksi komponen otomotif sebagai salah satu upaya untuk menghimpun dan mewadahi masukan dari para pelaku usaha termasuk UMKM di bidang otomotif.
“Pemerintah berupaya mendorong UMKM agar terintegrasi dengan rantai pasok industri nasional bahkan global karena saat ini baru 4,2 persen UMKM kita yang terhubung dengan rantai pasok global. Kita ingin menambah dan mendorong UMKM yang masuk ke industri,” katanya.