Waskita Karya Optimistis Kinerja Membaik Setelah Pandemi

Rabu, 14 April 2021 - 06:57 WIB
loading...
A A A
Selain itu, proses divestasi yang telah direncanakan oleh Waskita pun tertunda pelaksanaannya akibat pandemi Covid-19. Dari 5 ruas yang ditargetkan untuk dapat dilepas, hanya divestasi 1 ruas yang dapat terealisasi.



Apa yang menjadi penghambat dari rencana divestasi ruas jalan tol perseroan?
Karena dampak Covid-19 ini membuat Waskita tidak bisa bekerja normal. Tidak bisa berproduksi normal. Kedua, circle bisnis Waskita selain dapat kontrak dari owner atau proyek pemerintah juga pengembangan bisnis. Pengembangan bisnis yang besar saat ini membangun jalan tol. Jalan tol ini setelah selesai harusnya didivestasi. Karena Covid-19, proses divestasi ini menjadi stuck.

Pada 2019, Waskita divestasi dua ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Terlaksana dengan baik. Rencananya 2020 itu ada lima ruas yang kami divestasi, tapi karena Covid-19, proses tender tidak berjalan. Investor hanya dari jauh. Mereka sebenarnya ingin melihat kondisi riilnya, tren traffic-nya. Kan kuncinya di situ.

Mereka menunda. Inilah yang kalau boleh dibilang malapetaka bagi Waskita karena harusnya kami mendapatkan uang dari divestasi. Kami bisa mengembalikan pinjaman. Otomatis kalau pinjaman berkurang, bunga pun akan berkurang.

Bisa dijabarkan terkait utang perseroan?
Akhir tahun 2020, pinjaman Waskita Rp89,9 triliun. Kita bisa hitung berapa bunga bank-nya. Kalau 10% saja, sudah Rp9 triliun. Tahun 2020, konsolidasi bunga bank yang ditanggung Waskita itu Rp4,5 triliun. Waskita baru sekali (bayar bunga) Rp4,5 atau Rp5 triliun.

Performa anak-anak perusahaan mengalami hambatan. Waskita Tol Road demikian juga karena tidak bisa divestasi. Dia terbebani sehingga mengalami kerugian. Ini yang menyebabkan konsolidasi kerugian mencapai Rp7 triliun lebih.

Sebetulnya, kami enggak khawatir dengan utang Rp89 triliun atau Rp90 triliun karena Waskita punya aset Rp115 triliun. Artinya, gampangannya kalau aset dijual semua, Rp90 triliun bayar utang lunas. Masih punya tetap punya duit.



Apa upaya untuk menurunkan beban utang itu?
Tahun ini, divestasi adalah program utama untuk menurunkan pinjaman tadi. Kalau pinjaman turun, otomatis bunga bank turun. Kalau ini terjadi, kami bisa efisien dan saving. Dengan proses vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah, sekarang kelihatan prositif Covid-19 turun drastis. Kalau ini terus semakin banyak, Covid-19 akan turun, bisnis akan berjalan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)