RI Berambisi Jadi Pengekspor Udang No 1 di Dunia Pada 2024

Jum'at, 16 April 2021 - 23:11 WIB
loading...
RI Berambisi Jadi Pengekspor...
RI berambisi menjadi pengekspor udang terbesar nomor satu di dunia dan memastikan ekspor udang naik hingga 250% pada tahun 2024. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pengekspor udang terbesar nomor satu di dunia dan memastikan ekspor udang naik hingga 250% pada tahun 2024 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, kapasitas produksi perlu ditingkatkan, diantaranya dengan mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam budidaya udang, yaitu wabah penyakit.

CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan budidaya udang kini menjadi salah satu peluang bisnis yang kian menjanjikan. Meski demikian, serangan wabah penyakit termasuk Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan Early Mortality Syndrome (EMS) telah menjadi momok menakutkan bagi petambak udang di seluruh dunia sejak lebih dari satu dekade lalu.



“eFishery melalui salah satu unit bisnisnya, eFisheryFarm menjawab kegelisahan tersebut dengan menghadirkan Disease Prevention System (DPS), layanan yang memberikan protokol pencegahan wabah penyakit pada tambak udang dan memberikan solusi pengaturan kualitas air yang efektif dan ramah lingkungan dengan berbasis teknologi,” kata Gibran di Jakarta, Jumat (16/4/2021).

EMS yang menyebabkan kematian pada benih udang dapat disebabkan oleh bakteri dari marga Vibrio, sehingga dikenal dengan istilah Vibriosis. Keluarga bakteri Vibrio sendiri dapat ditemukan di hatchery seperti pada post larva benur, air bak benur dan induk, serta pakan alami. Sedangkan pada tambak, bakteri tersebut dapat ditemukan pada air tambak yang tercemar dan pada sedimen (lumpur).

Menurut Gibran, DPS yang dihadirkan oleh eFishery ini menjadi solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya berbagai wabah penyakit. Salah satu komponen dalam DPS adalah disinfektan ramah lingkungan yang telah terbukti dengan cepat membunuh bakteri dan menghilangkan berbagai patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada udang seperti yellow head virus, white spot syndrome virus (WSSV), dan Vibrio parahaemolyticus penyebab AHPND.

“Sebagai bagian dari layanan DPS, teknisi eFishery akan melakukan pengecekan atau assessment tahap awal dengan output berupa biosecurity scoring untuk menentukan tingkat kerentanan tambak terhadap serangan penyakit,” jelasnya.

Kemudian tim eFishery juga akan melakukan pengecekan dan analisis kualitas air tambak secara rutin serta memberikan laporan dan rekomendasi penanganan air. Selain itu, teknisi juga akan memberikan rekomendasi pemberian dosis disinfektan serta protokol dan konsultasi secara gratis apabila tambak terserang wabah, sehingga para petambak dapat berbudidaya dengan aman tanpa khawatir tambaknya terserang penyakit.

Hal tersebut telah dibuktikan oleh Bobby, Petambak Udang dari Kelompok Tani Blue Vaname. Ia menuturkan bahwa sempat terjadi pandemi kematian dini di tempat tambaknya beroperasi di Subang.

“Selain kematian dini, di tambak saya selalu terjadi blooming plankton ketika memasuki DOC di atas 50 dan terjadi kematian ngapas yang diduga disebabkan oleh Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) di DOC 70 sampai panen,” ujarnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PT Agro Bahari Nusantara...
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) Siap Dorong Budidaya dan Produksi Udang untuk Optimalkan Sektor Perikanan
Agro Bahari Nusantara...
Agro Bahari Nusantara Dorong Budidaya Udang Penuhi Kebutuhan Pangan Nasional
Riset LD FEB UI: eFishery...
Riset LD FEB UI: eFishery Beri Kontribusi Besar untuk Ekonomi Sektor Akuakultur
PT KBI Ekspor Perdana...
PT KBI Ekspor Perdana Udang Vaname Tahun 2023 ke Malaysia
Dongkrak Ekspor, LPEI...
Dongkrak Ekspor, LPEI Fasilitasi Desa Devisa Klaster Udang
Ciptakan Inovasi Budidaya...
Ciptakan Inovasi Budidaya Udang, Delos Rilis Fitur Baru di AquaHero
KKP: Butuh Rp365 Triliun...
KKP: Butuh Rp365 Triliun untuk Kejar Target Produksi Udang 2 Juta Ton
Gunakan Teknologi, Delos...
Gunakan Teknologi, Delos Berhasil Tingkatkan Produksi Udang
Delos Jaring Talenta...
Delos Jaring Talenta Muda Tingkatkan Kemampuan Nelayan Budidaya Udang
Rekomendasi
Dharma Jaya Resmikan...
Dharma Jaya Resmikan Hub Channel Pertama di Cengkareng
Kejagung Buka Peluang...
Kejagung Buka Peluang Periksa Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Kasus Apa?
Its Family Time! Ada...
Its Family Time! Ada Krabby Patty dan Kelp Shake, Yuk Ikut Serunya Ramadan di Bikini Bottom Bareng GTV!
Berita Terkini
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
15 menit yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
30 menit yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
52 menit yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
54 menit yang lalu
Mudik Gratis PLN Bersama...
Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya
1 jam yang lalu
15 Bank dan Nonbank...
15 Bank dan Nonbank Siap Implementasikan QRIS Tap, Bayar Cukup Tempelkan HP
1 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved