Kadin se-Kalimantan Dukung Arsjad Rasjid Jadi Ketum Kadin Indonesia
loading...
A
A
A
(Baca juga:Waketum Kadin Anindya Bakrie: Lombok Spesial Buat Kami)
Arsjad yang juga Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk memaparkan empat pilar dalam membangun Indonesia ke depan. Pilar pertama, kesehatan sebagai sebagai tulang punggung perekonomian. Problem kesehatan di masa pandemi menjadi permasalahan dan menyebabkan industri sangat lemah.
Arsjad mengatakan, bidang kesehatan merupakan hal yang penting dalam proses perekonomian di suatu daerah. Ia sangat mendukung, program vaksin agar masyarakat dapat merasa aman dan sehat. Karena itu, menurut Arsjad, semua pihak harus sehat dulu untuk kemudian memulihkan dan membangkitkan perekonomian.
(Baca juga:Kadin DKI Minta Pemda Tidak Paksakan Aturan Soal THR)
Pilar kedua adalah pengembangan ekonomi daerah. Memastikan bahwa semua punya kesempatan yang sama. Dengan demikian perekonomian kita akan semakin kuat dan tingkat kesenjangan juga menurun.
Pilar ketiga, peningkatan kompetensi. Di era sekarang ini, perkembangan ekonomi digital telah mengubah lanksap dunia usaha. Diperlukan kolaborasi untuk beradaptasi sehingga bisa tetap relevan dengan perubahan. Semua pihak harus dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri.
(Baca juga:Dorong Makin Banyak Wirausaha, Kadin Bakal Genjot Pelatihan Vokasional)
Kadin Indonesia dapat memainkan peran strategis untuk pengembangan kompetensi. Inovasi sebagai tempat sharing, mentoring, bagimana kita mengembangkan UMKM, serta mengembangkan vocational training.
Arsjad juga mengajak untuk menjadi pejuang ekonomi yang tangguh. “Inilah kenapa kita bicara Undang-Undang Cipta Kerja. Itu memang untuk menciptakan lapangan kerja sehingga bisa mengurangi kemiskinan,” tambahnya.
Kemudian, pilar keempat, menguatkan internal organisasi Kadin. Arsjad bilang, Kadin Indonesia harus dijalankan dengan kolaborasi yang kuat. Karenanya, ia juga bertekad untuk menyelesaikan dualisme Kadin.
Arsjad yang juga Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk memaparkan empat pilar dalam membangun Indonesia ke depan. Pilar pertama, kesehatan sebagai sebagai tulang punggung perekonomian. Problem kesehatan di masa pandemi menjadi permasalahan dan menyebabkan industri sangat lemah.
Arsjad mengatakan, bidang kesehatan merupakan hal yang penting dalam proses perekonomian di suatu daerah. Ia sangat mendukung, program vaksin agar masyarakat dapat merasa aman dan sehat. Karena itu, menurut Arsjad, semua pihak harus sehat dulu untuk kemudian memulihkan dan membangkitkan perekonomian.
(Baca juga:Kadin DKI Minta Pemda Tidak Paksakan Aturan Soal THR)
Pilar kedua adalah pengembangan ekonomi daerah. Memastikan bahwa semua punya kesempatan yang sama. Dengan demikian perekonomian kita akan semakin kuat dan tingkat kesenjangan juga menurun.
Pilar ketiga, peningkatan kompetensi. Di era sekarang ini, perkembangan ekonomi digital telah mengubah lanksap dunia usaha. Diperlukan kolaborasi untuk beradaptasi sehingga bisa tetap relevan dengan perubahan. Semua pihak harus dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri.
(Baca juga:Dorong Makin Banyak Wirausaha, Kadin Bakal Genjot Pelatihan Vokasional)
Kadin Indonesia dapat memainkan peran strategis untuk pengembangan kompetensi. Inovasi sebagai tempat sharing, mentoring, bagimana kita mengembangkan UMKM, serta mengembangkan vocational training.
Arsjad juga mengajak untuk menjadi pejuang ekonomi yang tangguh. “Inilah kenapa kita bicara Undang-Undang Cipta Kerja. Itu memang untuk menciptakan lapangan kerja sehingga bisa mengurangi kemiskinan,” tambahnya.
Kemudian, pilar keempat, menguatkan internal organisasi Kadin. Arsjad bilang, Kadin Indonesia harus dijalankan dengan kolaborasi yang kuat. Karenanya, ia juga bertekad untuk menyelesaikan dualisme Kadin.