Menko Airlangga: Pemulihan Ekonomi Triwulan I Berlanjut & Diprediksi Triwulan II Terakselerasi Lebih Tinggi

Kamis, 06 Mei 2021 - 14:06 WIB
loading...
A A A
Seperti diketahui, Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mencatat surplus US$1,56 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus Maret 2020 yang lalu sebesar US$0,71 miliar. Surplus ini melanjutkan posisi surplus neraca perdagangan yang sudah dicapai sejak 11 bulan lalu.

“Tercatat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Maret 2021 mengalami surplus US$1,57 miliar, terutama terdorong oleh surplus di sektor nonmigas terutama komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit, batu bara, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektronik, serta emas dan perhiasan,” papar Menko Airlangga.

Selain itu, Menteri Perdagangan M.Lutfi menambahkan “Ekspor Non-Migas kita pada bulan Maret 2021 yang lalu sebesar US$ 17,45 Miliar, ini adalah ekspor Non-Migas terbesar dan tertinggi dalam sejarah kita sejak krisis 1998 lalu."

Pemulihan ekonomi nasional juga terlihat dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor dan perumahan pasca relaksasi PPnBM Sektor Otomotif dan PPN DTP Sektor Properti yang dikeluarkan pemerintah awal Maret lalu. Pada Maret 2021, tercatat penjualan mobil mengalami peningkatan yang tajam yaitu 28,2%, sedangkan penjualan rumah mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 39,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyampaikan “Insentif otomotif dan sektor property akan mendorong industry, program harga gas $6 mendorong industry berdaya saing tinggi, program sertifikasi pelaku PDN akan memperluas pasar, dan program neraca komoditas akan memastikan industri memperoleh bahan baku yang dibutuhkan.”



Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diandalkan untuk mendorong pemulihan ekonomi pada tahun 2021, realisasinya sampai dengan 30 April mencapai Rp155,63 triliun atau 22,3% dari Pagu yang sebesar Rp699,43 triliun. Selanjutnya, khusus untuk program Dukungan UMKM telah terealisasi sebesar Rp40,23 triliun atau 20,8% dari pagu sebesar Rp191,13 triliun. “Realiasi untuk program BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro) sebesar Rp12,8 triliun atau sebesar 88,11% dari pagu yang mencapai 15,36 triliun,” ujar Menteri Koperasi UKM Teten Masduki.

Strategi Utama Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi 2021

Dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional sepanjang tahun ini, pemerintah telah mempersiapkan beberapa strategi utama, antara lain:

a. Melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai instrumen utama
pendongkrak perekonomian pada 2021. Realisasi program PEN hingga 30 April 2021 telah mencapai
sebesar Rp155,63 triliun atau 22,3%. Realisasi terbesar berada pada program Perlindungan Sosial sebesar Rp49,07 triliun.
b. Percepatan Vaksinasi sebagai bagian dari PEN untuk Memulihkan Kepercayaan Konsumsi
Masyarakat. Vaksinasi akan diberikan secara gratis untuk mencapai herd immunity dari 181,55 juta
penduduk. Tahap 1 vaksinasi sudah dilakukan untuk petugas kesehatan sejak awal Januari 2021.
Saat ini, sedang dilakukan vaksinasi tahap kedua untuk lansia dan petugas publik. Pemerintah juga
terus memastikan stok dari vaksin.
c. Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2021 tumbuh lebih tinggi, pemerintah
akan terus melanjutkan insentif atas sektor strategis dan beberapa skema insentif lainnya, antara lain:
- Relaksasi PPnBM (Ditanggung Pemerintah) untuk industri otomotif;
- PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk sektor properti/ perumahan;
- Dukungan bagi sektor Hotel, Restoran, Kafe (HOREKA) melalui restrukturisasi kredit dan
penjaminan kredit;
- Relaksasi Kebijakan Restrukturisasi Kredit Perbankan;
- Perluasan Penjaminan Kredit Korporasi berdasarkan PMK-32/2021
- Subsidi bunga untuk UMK, baik KUR dan Non KUR, serta penambahan plafon KUR 2021 dari
sebesar Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun;
- Melanjutkan Program Kartu Prakerja; dan
- Mengoptimalkan pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1046 seconds (0.1#10.140)