Menko Luhut Sebut Ekonomi RI Tak Kalah dari China, tapi dari Sisi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa ekonomi Indonesia masih terbilang baik jika dibandingkan negara-negara maju di dunia. Menurutnya, ekonomi Indonesia masih cukup baik dibandingkan dengan Inggris, Jerman, dan India. Bahkan dibandingkan dengan China.
Pernyataan Luhut itu jelas bukan dari sisi pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi China jauh melampui ekonomi Indonesia. Jika pada kuartal I ekonomi Indonesia masih minus sebesar 0,74%, ekonomi China melesat 18,3%.
Baca juga:Tambah Modal, WIKA Akan Tawarkan Tol-nya ke Investor
Perbandingan itu berdasarkan angka purchasing manager index (PMI) manufaktur Indonesia. Indeks PMI berada di level 54,6 yang menunjukkan proses ekspansi. Sementara,berdasarkan data investing.com, PMI Manufactur China berada di level 51,1 per akhir April.
"Jadi kondisi ekonomi kita masih dipengaruhi pandemi Covid-19. Akan tetapi apabila dibanding negara maju besar, seperti Amerika, China, Inggris, Jerman, dan India, posisi purchasing manager index manufacturing and service di masa kini masih cukup baik," ujar Luhut dalam webinar ISEI secara virtual, Jumat (7/5/2021).
Menurut Luhut pemerintah terus bekerja keras memulihkan perekonomian nasional. Hasilnya, pemulihan ekonomi nasional di 2021 kembali terlihat pada beberapa indeks indikator.
Baca juga:AS: Kesepakatan Nuklir Mungkin jika Iran Buat Keputusan Politik
IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2021 menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa. PMI Manufaktur Indonesia pada bulan April tercatat sebesar 54,6 atau naik dari posisi 53,2 pada bulan Maret 2021.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rlis IHS Markit menunjukkan, ada perbaikan permintaan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga ekspor.
Pernyataan Luhut itu jelas bukan dari sisi pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi China jauh melampui ekonomi Indonesia. Jika pada kuartal I ekonomi Indonesia masih minus sebesar 0,74%, ekonomi China melesat 18,3%.
Baca juga:Tambah Modal, WIKA Akan Tawarkan Tol-nya ke Investor
Perbandingan itu berdasarkan angka purchasing manager index (PMI) manufaktur Indonesia. Indeks PMI berada di level 54,6 yang menunjukkan proses ekspansi. Sementara,berdasarkan data investing.com, PMI Manufactur China berada di level 51,1 per akhir April.
"Jadi kondisi ekonomi kita masih dipengaruhi pandemi Covid-19. Akan tetapi apabila dibanding negara maju besar, seperti Amerika, China, Inggris, Jerman, dan India, posisi purchasing manager index manufacturing and service di masa kini masih cukup baik," ujar Luhut dalam webinar ISEI secara virtual, Jumat (7/5/2021).
Menurut Luhut pemerintah terus bekerja keras memulihkan perekonomian nasional. Hasilnya, pemulihan ekonomi nasional di 2021 kembali terlihat pada beberapa indeks indikator.
Baca juga:AS: Kesepakatan Nuklir Mungkin jika Iran Buat Keputusan Politik
IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2021 menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa. PMI Manufaktur Indonesia pada bulan April tercatat sebesar 54,6 atau naik dari posisi 53,2 pada bulan Maret 2021.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rlis IHS Markit menunjukkan, ada perbaikan permintaan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga ekspor.
(uka)