Data Pribadi 279 Juta WNI Bocor, Dijamin Bukan dari Data Ketenagakerjaan

Senin, 31 Mei 2021 - 17:33 WIB
loading...
Data Pribadi 279 Juta WNI  Bocor, Dijamin Bukan dari Data Ketenagakerjaan
BPJamsostek telah melakukan pengecekan untuk memastikan apakah data 279 juta warga Indonesia yang bocor itu berkaitan dengan data yang dimilikinya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - BPJamsostek telah melakukan pengecekan untuk memastikan apakah data 279 juta warga Indonesia yang bocor itu berkaitan dengan data yang dimiliki. Namun, tim BPJamsostek atau Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang ditugaskan tidak menemukan indikasi adanya kebocoran data.

"Hingga hari ini, tim tidak menemukan indikasi kebocoran data itu bersumber dari BPJS Ketenagakerjaan," ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro dalam konferensi pers secara virtual, Senin (31/5/2021).



Dengan begitu, manajemen menjamin data peserta yang ada saat ini aman dan tidak ada kaitannya dengan data 279 juta yang ditawarkan di forum online, Raid Forums.

Di sisi keamanan, BPJS Ketenagakerjaan terus meningkatkan pengawasan atau kontrol terhadap kerahasiaan data peserta. Pramudya mengutarakan, keamanan dan kerahasiaan data pekerja yang dikelola menjadi salah satu concern yang penting bagi BPJS Ketenagakerjaan.

"Tentunya kami punya kepedulian (keamanan data), memiliki concern yang tinggi untuk berikan perlindungan pada data tersebut. Harapannya informasi ini bisa menenangkan teman-teman peserta terutama bahwa data yang ada BPJS Ketenagakerjaan dengan isu yang terakhir itu, tidak terkait dengan apa beredar saat ini," kata dia.

Dugaan pembobolan data BPJS Kesehatan mendorong instansi atau lembaga lain yang menghimpun data kependudukan untuk tetap berhati-hati. Salah satu instansi tersebut yakni BPJS Ketenagakerjaan.

Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar menyebut, BPJS Ketenagakerjaan adalah institusi yang mengelola data publik, khususnya data pekerja dan keluarganya.

"Dengan adanya dugaan kebocoran data dari BPJS kesehatan dan adanya aplikasi bersama dengan BPJS ketenagakerjaan, tentunya BPJS ketenagakerjaan pun harus hati-hati dalam mengelola data. Jangan sampai data BPJS Ketenagakerjaan pun bisa dibobol," ujar Timboel kepada MNC Portal Indonesia.



Dia mencatat, data di BPJS Ketenagakerjaan cukup terinci, dimana, ada empat segmen kepesertaan di BPJS ketenagakerjaan yaitu peserta penerima upah, bukan penerima upah atau peserta mandiri, pekerja migran Indonesia, hingga pekerja jasa konstruksi.

Untuk tiga segmen pertama, data yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan mencakup data keluarga yang berhak mendapatkan manfaat. Karena itu, BPJS Ketenagakerjaan perlu meningkatkan kualitas perlindungan data yang dikelolanya di platform atau aplikasi yang dimiliki. Dengan begitu, tidak mudah untuk diretas.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4002 seconds (0.1#10.140)